KumpulanContoh Pantun Penutup Pidato Lucu dan menarik. Kumpulan Contoh Pantun pembuka pidato yang lucu dan menarik. Menurut Wikipedia, pantun adalah salah satu puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa bahasa nusantara. Umumnya pantun te Edit. Contoh Cerita Fantasi Beserta Strukturnya. Pada artikel kali ini, saya akan merangkum beberapa Contoh pantun Penutup Pidato dan pembuka dalam berbagai tema, baik di sekolah, lucu, unik, menarik dan sebagainya. Contoh Pantun Penutup Pidato – Saat seseorang membawakan pidato di hadapan publik, baik itu dalam sebuah acara seperti hari besar maupun perayaan tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu. Tema pidato ataupun pembicaraan yang diangkat biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara, yang berhubungan dengan momen saat acara itu sendiri. Misalnya pada Pidato peringatan 17-an, maka tema yang dibawakan tentunya relevan dengan Hari Kemerdekaan. Tujuan Pidato sendiri adalah menyampaikan informasi secara satu arah, baik berupa nasehat, ajakan, pengaruh hingga memicu semangat para pendengar. Nah, untuk menambah kesan unik, maka biasanya pembawa naskah akan menambahkan Pantun Penutup Pidato Lucu, edukasi, keagamaan dan sebagainya. Namun, dalam implementasinya, pantun dalam mengakhiri pidato ini tidak semerta-merta bisa dibawakan dalam setiap acara, begitu juga dengan tema Pantunnya. Sebut saja seperti Ceramah hari besar Idul Fitri, tentunya kurang sesuai jika menyertakan pantun dalam bagian penutup. Jadi, sebelum menggunakan Koleksi Pantun Penutup Lucu ini, pertimbangkan lagi tema dan momen saat itu, jika dirasa kurang cocok, maka tidak perlu disertakan. Tapi jika cocok, boleh saja dipakai. Kumpulan Pantun Penutup Pidato di berbagai Tema Sebenarnya, mengakhiri pidato dengan sebuah Pantun bukanlah hal yang biasa, tapi telah berlangsung sejak lama. Bahkan ketika saya SD dulu, saat membawakan sebuah pidato, saya seringkali menyudahinya dengan Pantun Penutup dalam Pidato yang saya sesuaikan dengan tema naskah. Sebelumnya, silakan baca dulu Contoh Pidato Singkat dalam Berbagai Tema Bagi kamu yang sering membawakan ataupun hendak berpidato di depan kelas, sekolah, sebuah acara dan sebagainya, silakan disimak beberapa Contoh Pantun Penutup Pidato oleh Senipedia di bawah ini, yang dilansir dari 1. Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah Sangat sayang rasanya, jika kamu sekolah selama 9 tahun, namun tidak menikmati bagaimana rasanya berdiri di depan teman-teman dan guru, sambil berbicara / berpidato. Secara tidak langsung, kegiatan semacam ini akan jadi pengalaman berharga untuk kedepannya. Kenapa ? Karena lewat acara seperti ini, secara pribadi kamu akan lebih bercaya diri dan tidak gugup lagi, bila suatu hari diutus sebagai pembicara, baik ketika di perkuliahan, maupun lingkungan masyarakat. Oke silakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini Anak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi manfaat. Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa lagi. Pak Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah,Potong dagingnya di hari Qurban,Mohon maaf segala salah,Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya,Beli rambutan serta semangka,Jangan malu untuk bertanya,Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka,Rasanya sakit amatlah pedih,Cukup sekian dari saya,Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku,Paku di pukul dengan tembaga,Maafkan salah kata-kataku,Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila,Nila dipancing di hari senja,Salam undur diri dari saya,Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti,Ibu Tuti menjahit kebaya,Saya pamit untuk undur diri,Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak,Lari terbang mendengar babat,Terima kasih telah menyimak,Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan,Pasar dibuka pagi senin,Sampai jumpa teman-teman,Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang,Bolehlah menumpang mandi,Kalau ada umur yang panjang,Semoga bisa berjumpa lagi. ✓ Pantun Pembukaan Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali,Harus diajarkan setiap hari,Entah nanti tidak bersua lagi,Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki,Setalah kering berwarna putih,Jangan pandang menatap sekali,Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna,Oleskan cabe menjadi pedas,Cukup sekian dari saya,Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan,Bertemu rusa belang kaki,Hanya itu yang bisa saya sampaikan,Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca juga 100+ Pantun Perkenalan dan Selamat Datang 3. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan,Untuk membuat film baru,Sebelum semua kita usaikan,Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab,Tempat orang naik haji,Salam pertama tak terjawab,Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu,Sepatu dijemur di pagi hari,Sampai jumpa di lain waktu,Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Baca juga 61+ Pantun untuk Pacar yang Jauh 5. Contoh Pantun Pembuka Pidato Bonus Dalam membawakan sebuah pidato, tidak hanya Contoh Pantun Penutup Pidato saja yang harus disertai, namun juga bisa menempatkannya pada awal permulaan. Di bawah ini, saya berikan bonus beberapa contohnya, silakan disimak Pergi ke pasar membeli beras,Sampai ke rumah menanak nasi,Salam pembuka tak terbalas,Kuulangi sekali Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini,Pulangnya membeli Soto,Saya berada di mimbar ini,Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi,Sapi lelah mukanya pucat,Pada kesempatan berbahagia ini,Izinkan saya memberi amanat. Gunung Kelud si Gunung Merapi,Sungguh indah gunung Rinjani,Sebelum kumulai pidato ini,Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang,Bertemu rusa hitam belangnya,Selagi waktu masih panjang,Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai,Pasirnya putih teramat indah,Sebelum materi aku mulai,Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati,Terbang melayang tidaklah tinggi,Senang rasanya hati ini,Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk,Karena terasa begitu nikmat,Jangan loyo jangan mengantuk,Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi,Hutan bakau tanamlah rapi,Semua hadirin yang saya hormati,Izinkan saya membawa materi. Ambil tepung cetak adonan,Malam hari memakan roti,Ibu-bapak guru dan teman sekalian,Biarkan aku memulai pidato ini. Raja Ampat sangatlah indah,Berlibur kesana membawa istri,Salam pertama kurang meriah,Biar kuulang sekali Wr. Wb. Info Penting!Untuk mengetahui Furniture Jepara Terbaru, Yuk kunjungi Kesimpulan Menyertakan pantun pada pembuka maupun penutup Pidato sebenarnya boleh dibawakan, boleh pula tidak. Semua tergantung si pembawanya saja. Sementara itu, mental dan kepercayaan diri juga sangat berpengaruh, karena orang yang telah terbiasa, tidak akan canggung dalam membawakan tambahan dalam pidato ini. Beda halnya jika kamu masih belum terbiasa dengan situasi berbicara di depan banyak orang, apalagi membawakan Contoh pantun penutup pidato. Jangankan pantun, berpidato dengan membaca naskah saja masih gerogi. Namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa enteng dan ke-pede-an akan meningkat. Baca juga 183+ Kumpulan Pantun Terlengkap Semua Tema Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah dan umum, yang lucu juga unik untuk kamu. Semoha artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah menyimak. Ref Pantun Penutup dalam Pidato Sepertiberbalas pantun dalam budaya Melayu. Hanya saja, didong menggunakan bahasa asli Gayo dalam didong jalu. Meski saling menyerang dengan kata-kata, di periode awal didong, kata-kata yang digunakan menyerang lawan dalam perang kata-kata, menggunakan bahasa istilah yang dalam dan kaya makna. - Kumpulan pantun melayu berikut ini cocok sebagai pantun penutup pidato. Pantun melayu itu berkembang dari mulut ke mulut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kini pantun melayu banyak juga digunakan sebagai pantun nasehat dan dipakai untuk kegiatan sebagai pantun penutup pidato dan pantun pembuka pidato. Pantun Melayu adalah salah satu bentuk dari kesusatraan lisan masyarakat Melayu. Hingga saat ini, pantun melayu masih terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman. Bahkan, di Riau, pantun melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah. Biasanya, pemakaian pantun digunakan di pembuka kata atau pun di penutup. Namun tak jarang juga, pantun melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri. Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika dalam berkomunikasi pantun melayu juga berguna sebagai alat pemelihara bahasa, dan penjaga fungsi kata. Selain itu, Pantun Melayu juga berguna untuk melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Berikut di antara pantun melayu sebagai penutup pidato Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. * PantunLucu Penutup Presentasi 15 Images Contoh Pantun Penutup Pidato Lucu 45 Pantun Lucu Banget Buat Teman Biar Bikin Ketawa Klak Klik Bermutu Contoh Pantun Penutup Pidato Lucu Bahasa Sunda Contoh from kuntum tumbuh melata, sayang merbah di pohon cemara; Pantun pembuka bicara dan penutup majlis. Salam sembah pembuka bicara Pat ranub nyang hana mirah Pat peuneurah nyang hana bajoe Pat tutô nyang hana salah Hana bak awai na bak dudoe Sirih mana yang tidak merah Peuneurah mana yang tak berpasak Tuturan mana yang tidak ada salah Tidak pada awal ada pada akhir Sebagai contoh bahwa orang Aceh sangat menggemari pantun tampak dalam berbagai acara formal atau upacara adat. Kebanyakan pembicara mengucapkan Panton / Pantun yang diatas pada saat menutup pembicaraan. Orang Aceh dikenal sebagai salah satu etnis yang sangat menggemari bahasa bersajak atau berirama, yang salah satu jenisnya adalah pantun. Pantun pantôn merupakan puisi yangpaling kaya dan paling sering digunakan dalam berbagai sisi kehidupan mereka. Karena itu pantun menjadi hiasan dalam berbagai komunikasi, baik komunikasi formal maupunkomunikasi nonformal. Ilmuwan Belanda yang melakukan penelitian di Aceh pada tahun1890-an, Hurgronje 198581 menyatakan bahwa “pantun digunakan dalam berkasih-kasihan, dalam dialog tradisional pada upacara-upacara suci, dalam permainan seudati, danlagu ninabobo. Pantun juga dimanfaatkan pada acara-acara tari seperti yang diselenggarakandi Pidie oleh para wanita dan anak-anak untuk mengiringi musik.” Pantun Aceh Pada Saat Menutup Pembicaraan Menurut Fang 1993195, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Sampai sekarang pun, katanya, pantun masih dinyanyikan. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dalam Pelayaran ke Kelantan mencatat cara-cara pantun dinyanyikan, misalnya lagu dua,lagu ketara,ketapang, atau dendang sayang. Kata pantun berasal dari akar kata tun,yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntunyang berarti teratur; dalam bahasa Tagalog Filipina ada kata tonton yang berarti bercakapmenurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno dikenal kata tuntun yang berarti benangatau atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa BatakToba ditemukan juga kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan. Panton Bahasa Daerah Aceh, Kalau Bahasa Indonesianya Adalah Pantun, Beda Tipis!
Pantunlucu bahasa sunda memang selalu bisa membuat kamu tertawa, apalagi jika kamu memahami maksud dari bahasanya. Namun ternyata dalam tata bahasa sajak tradisional, pantun memiliki sebutan yang berbeda. Berikut koleksi lucu bahasa sunda yang bisa kamu jadikan bahan hiburan untuk mengundang tawa orang terdekatmu. Indra rahadian batam, oktober
Pantun Penutup Acara – Tidak sedikit pembawa acara menggunakan pantun penutup acara dalam acara formal maupun informal. Biasanya penggunaan pantun dalam penutup dalam acara formal digunakan setelah susunan acara selesai dilaksanakan dan do’a selesai dipanjatkan. Pantun yang disuarakan pun biasanya terkesan lebih formal dengan kata-kata yang menyatakan permintaan maaf atas kurangnya kesempurnaan dalam acara. Bila melihat sekilas dari paparan ini lalu, apa sih sebenarnya pantun penutup dalam acara dan apa saja jenisnya? Mari simak ulasan berikut ini Mengenal Pantun Penutup dalam Acara Formal dan Informal Layaknya yang sempat dibahas sebelumnya bahwa pantun juga seringkali digunakan dalam acara formal maupun informal. Biasanya pantun ini sendiri disebut sebagai pantun penutup acara. Penggunaan pantun penutup seperti ini biasanya akan disampaikan oleh pembawa acara setelah susunan acara mendekati pada akhir. Pada acara formal sendiri pantun ini seringkali digunakan sebagai bentuk kalimat berirama yang diharapkan dapat mencairkan suasana formal yang tengah diselenggarakan. Terkait dalam penggunaannya sendiri pantun seperti ini juga seringkali digunakan untuk memberikan kesan kepada audiens yang datang. Bahkan tidak jarang pantun untuk penutup acara ini digunakan dalam suatu sesi presentasi untuk mencairkan suasana yang terlalu serius. Tentunya hal ini dilakukan juga untuk memberikan kesan berbeda pada sesi presentasi yang telah disampaikan seseorang. Namun, selain dalam acara formal tentunya pantun bukan lagi hal baru dalam acara informal. Pembawa acara tentu tidak lagi asing dalam melontarkan kalimat penutup menggunakan pantun dalam acara yang lebih santai seperti halnya ulang tahun. Reuni juga seringkali menjadi acara lain yang menggunakan pantun penutup sebagai kalimat akhir dalam sesi acara. Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri tentunya akan terdengar menggunakan bahasa yang lebih santai dan jenaka. Hal ini tentu berbeda dalam pengaplikasiannya dalam acara formal yang cenderung menggunakan bahasa lebih formal dan santun. Baca Juga Pantun Penutup Pidato Menilik Jenis Pantun Penutup dalam Acara Formal Pantun penutup acara formal tentunya akan cenderung menggunakan bahasa yang lebih sopan dan biasanya pantun ini akan disampaikan oleh pembawa acara. Pada pengalikasiannya pantun ini sendiri akan digunakan sebagai bentuk kalimat pencair suasana oleh pembawa acara. Jenis dari pengalikasian pantun ini sendiri juga cukup beragam. Hal ini akan tergantung dari acara formal yang tengah berlangsung. Nah, lalu apa saja sih jenis dari pantun penutup untuk acara formal dan apa saja contohnya? Berikut ulasan lengkapnya 1. Pantun Penutup untuk Wisuda Wisuda adalah acara formal dan sakral yang menjadi penantian setiap siswa maupun mahasiswa. Acara yang selalu digelar dengan khidmat ini seringkali membuat suasana dalam ruangan tampak lebih serius. Menilik dari sinilah kemudian tidak jarang pembawa acara akan menyampaikan pantun penutup acara sebagai kalimat penutup yang mencairkan suasana tegang. Contoh dari pantun penutup untuk wisuda ini sendiri diantaranya adalah Dijalan bertemu adik sedang bersepeda Dibelakangnya kakak membawa makanan untuk si uda Kami ucapkan selamat kepada semua peserta wisuda Sukses selalu dalam berkarya Cantiknya begitu indah bunga kamboja Laksana tercantik diantara lainnya bunga Mari berjalan kedepan bagi para wisuda Menata masa depan lebih berwarna Pagi ini ibu membeli ikan bawal Begitu merah warnanya Wisuda ini adalah langkah awal Supaya mendapat masa depan yang cerah Penggunaan pantun wisuda ini biasanya memang berkesan menggunakan bahasa formal dengan kalimat penyemangat untuk peserta wisuda. 2. Pantun untuk Musrebag Acara resmi seperti musrebag juga seringkali diselipkan pantun penutup acara untuk memberikan kesan santai atas musyawarah rencana pembangunan yang telah didiskusikan. Musrebag yang memang merupakan acara resmi dengan berbagai tamu berkepentingan tentu akan seringkali menimbulkan ketegangan dalam diskusi. Inilah yang kemudian membuat pembawa acara memilih menggunakan pantun penutup sebagai bentuk pencair suasana supaya tidak lagi tegang. Nah, lalu apa saja contoh pantun yang cocok untuk acara seperti ini? Berikan 3 contoh diantaranya Pergi ke kebun untuk memetik buah Ternyata pohonnya terlalu tinggi Saya ucapkan maaf bila ada salah Sekian sudah musyawarah kali ini Melihat mangkuk belum terisi Padahal ayah sudah lapar sekali Terimakasih sudah datang menghadiri Semoga selalu sehat supaya bisa bermusyawarah kembali Dari Malang mampir ke kota Kediri Ternyata disana sudah dinanti Terima kasih atas musyawarah hari ini Semoga amanah dalam menjalani tugas nanti Tentunya kata penutup menggunakan pantun haruslah digunakan dalam tata bahasa yang sopan oleh pembawa acara dalam musrebag. 3. Pantun Penutup untuk Presentasi Jenis pengaplikasian pantun penutup acara ini juga bisa dilakukan dalam sesi formal dalam presentasi. Pengaplikasiannya dapat dilakukan setelah presentasi selesai dilakukan. Tentunya penggunaan bahasa yang santun adalah kunci dalam penggunaan pantun dalam sesi presentasi. Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi suasana tegang setelah presentasi dilakukan. Tentunya penggunaan bahasa dalam hal ini sangat perlu diperhatikan bagi individu pemateri yang menyampaikan pantun. Berikut ini adalah 3 contoh pantun yang bisa digunakan dalam sesi presentasi Menjenguk nenek di sudut desa Tidak lupa membawa es selasih Cukup presentasi singkat dari saya Tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih Di Belakang rumah tumbuh satu pohon mahoni Begitu rindang dan lebat daun terlihat mata Itulah tadi presentasi dari kelompok kami Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Anda Melihat adik duduk di kursi Sendiri tidak ada yang menemani Sekian terima kasih presentasi dari kami Kini kami pamit undur diri Menyelipkan kata-kata jenaka dalam pantun untuk presentasi juga bisa dilakukan namun, tentunya memperhatikan kesopanan bahasa dalam penyampaian adalah hal penting. Baca Juga Pantun Perkenalan 4. Pantun Penutup untuk Pidato Acara lain yang bisa menggunakan selipan pantun dalam penutup acara formal tentu saja adalah pidato. Tentu dalam pidato bukan lagi hal asing mendengar adanya pantun dalam sesi penutupnya. Biasanya adanya selipan pantun ini digunakan untuk menetralisir suasana yang terasa terlalu formal dan hening selama pidato berlangsung. Nah, untuk mengetahui apa saja contoh pantun yang cocok digunakan dalam acara ini maka, mari simak ulasannya berikut ini Sore nanti ayah pergi ke Surabaya Tidak lupa adik ingin dibelikan sepatu Sekian terima kasih pidato saya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Membeli bunga ke pasar tua Begitu indah berwarna putih Saya ucap maaf bila ada salah kata Akhir salam saya ucapkan terimakasih Melihat eloknya warna kamboja Namun, tidak seputih warna melati Sekian terima kasih pidato dari saya Sampai bertemu lagi dilain hari Tidak jarang pembawa acara juga akan memberikan kata-kata jenaka dalam pantun penutup supaya membuat suasana kembali cair. 5. Pantun Penutup untuk Seminar Pantun penutup acara berikutnya juga bisa digunakan dalam acara seminar. Acara resmi satu ini seringkali menghadirkan berbagai kalangan penting sebagai pemateri. Manilik dari sinilah kemudian penggunaan bahasa yang santun juga diperlukan dalam pengaplikasian pantun penutup untuk seminar. Penggunaan pantun penutup ini juga seringkali digunakan oleh pembawa acara untuk membuat acara terasa lebih hangat. Terkadang ada pula yang menggunakan pantun jenaka dalam acara ini. Namun, tentunya tata bahasa yang baik tetap harus diperhatikan. Berikut adalah 3 contoh pantun penutup dalam seminar yang bisa dijadikan referensi Melihat burung terperangkap di kandang Begitu merdu kicauannya di pagi hari Saya ucapkan terima kasih karena berkenan datang Semoga ilmu hari ini bermanfaat bagi diri Melihat kakak datang kemarin kemarin Membawa satu buah kelapa Terima kasih banyak wahai para hadirin Begitu baik mau mendengarkan saya Pagi tadi melihat komedi Doyok dan Kadir Begitu lucu menggelitik hati Terima kasih banyak bagi yang hadir Semoga acara ini bermanfaat hari ini Tentunya pantun untuk acara seminar ini hanyalah sebagian kecil contoh dari berbagai pantun penutup yang bisa digunakan. Hal ini tergantung dari acara seminar yang tengah dihadiri atau dilaksanakan. Contoh Pantun Penutup untuk Acara Informal Sempat disinggung sebelumnya bahwa pantun penutup tidak hanya digunakan dalam acara formal namun juga informal. Tentunya dalam konteks informal, bahasa yang digunakan dalam pantun bisa lebih santai dan jenaka. Penggunaan pantun dalam acara informal sendiri pada dasarnya bukan lagi digunakan sebagai kalimat pelebur suasana. Pantun ini sendiri memang sering digunakan untuk membuat acara semakin hangat dan menyenangkan untuk diikuti. Tidak heran bila pada akhirnya akan ada kata-kata jenaka yang terselip di dalamnya pada setiap kalimat yang diucapkan oleh pembawa acara. Nah, lalu apa saja sih jenis dan contoh dari pantun penutup untuk acara informal ini? Berikut ulasan lengkapnya 1. Pantun Penutup untuk Acara Lamaran Jenis pantun penutup yang pertama bisa digunakan sebagai kata-kata penutup untuk acara lamaran. Perasaan nervous tentu menjadi hal yang seringkali dihadapi oleh setiap orang yang tengah dalam acara ini. Khususnya dua sejoli yang tengah dalam acara lamaran. Hal inilah yang kemudian membuat pembawa acara diharuskan mampu mencairkan suasana supaya kedua sejoli tidak lagi merasa tegang maupun nervous. Nah, untuk mengatasi hal ini biasanya pantun adalah salah satu cara tepat sebagai kata penutup yang menyenangkan. Lalu, bagaimana contoh penggunaan pantun yang sesuai untuk acara lamaran? Berikut 3 diantaranya Melihat pohon tumbuh di tanah wakaf Ternyata disana ada pula kelinci Saya mohon maaf bila ada kata yang khilaf Sampai jumpa sampai bertemu kembali Pergi ke toko membeli sajadah Terlihat petugas mengambil makanan dari lemari Semoga Allah berikan berkah Untuk acara lamaran hari ini Melihat ayah memetik buah mangga Buahnya masak enak rasanya Mari harapkan berkah dari sang Pencipta Supaya lamaran hari ini mendapatkan keberkahan-Nya Sama seperti yang sempat dibahas bahwa pantun ini seringkali digunakan untuk membuat suasana lamaran lebih hidup dan cair. Menilik dari sinilah kemudian penggunaan pantun penutup jenaka juga bisa jadi referensi tepat. Baca Juga Pantun Pernikahan 2. Pantun Penutup Menggunakan Bahasa Jawa Rekomendasi pantun penutup untuk acara informal berikutnya juga bisa dengan menggunakan bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa ini sebenarnya bisa diaplikasikan dalam dua jenis acara baik formal maupun informal. Berikut 2 diantaranya Tumbas santen teng peken Mlampah teng peken Beringharjo Kulo kinten sampun cekap semanten Sedoyo lepat kulo nyuwun pangapuro Tuku beras ing gunung batur Budale kerasa medeni Sampun cekap kulo matur Pangapuranipun menawi ndukani Penutup Tentunya penggunaan pantun untuk acara informal ini bisa digunakan dalam acara apapun yang sekiranya terasa santai atau bahkan semi formal. Penggunaan bahasa daerah juga akan memberikan kesan lebih santun dalam acara semi formal. Namun, penggunaan kata sisipan bahasa daerah juga bisa membuat suasana terasa lebih cair dan jenaka. Nah, itulah tadi sekilas tentang pantun penutup acara yang bisa digunakan untuk memberikan kesan lebih hidup dalam acara baik formal maupun informal. Tentunya menggunakan bahasa yang tetap santun sesuai dengan acara yang tengah diadakan adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Pantun Penutup Acara Sebagaijenis puisi lama, pantun mungkin dianggap sudah kuno atau ketinggalan zaman. Namun, di masa kini, pantun tetap bisa dijadikan hiburan tersendiri saat mengisi waktu luang bersama orang tersayang. Ada banyak jenis pantun, mulai pantun anak-anak, romantis, agama, hingga lucu. Khusus jenis pantun terakhir, bisa kamu gunakan sebagai hiburan Pantun Penutup Pidato Perpisahan, Foto Unsplash/Miguel HenriquesBerpidato di depan banyak orang memang membutuhkan keterampilan yang baik. Apalagi jika itu pidato perpisahan, yang formal dan serius. Untuk sedikit mencairkan suasana, di penutup pidato, kamu bisa menyisipkan satu pantun penutup pidato perpisahan yang unik dan dari buku Bilingual Thematic Speech BTS Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggri, Ummul Faida, dan Deasy Asdini, 202211, pidato adalah sebuah sebuah seni, ia dapat dipelajari Faidhi, 2018. Seni berbicara di depan umum adalah seni yang berkaitan dengan meyakinkan dan mencengangkan orang, baik melalui ucapan maupun tulisan Hawajri, 2020.Pantun Penutup Pidato Perpisahan yang Unik dan BerkesanPantun Penutup Pidato Perpisahan, Foto Unsplash/Reimond de ZuñigaBerikut ini ada beberapa contoh pantun penutup pidato perpisahan yang unik dan berkesanPak Toto bertengger di pos rondanya Terlihat tenang sambil menyeruput kopi Tidak ada perpisahan yang selamanya Suatu saat pasti akan bertemu kembaliBersama pacar pergi ke Wonogiri Tak lupa untuk membeli oleh-oleh sendiri Janganlah menangisi yang pergi Karena sesungguhnya, yang datang akan bisa lebih baik lagiIbu Ari pergi mengambil jerami Jeraminya dijemur hingga siang hari. Cukup sekian pembicaraan kali ini Jika ada salah dan janggal mohon dikoreksi Bu Ari membawa jerami ke pak Sonya Pak sonya imut, seperti masih belia Satu kata lagi dari saya Bahwa tidak ada perpisahan yang sia-siaPergi ke ladang bersama Yaya Ladangnya punya ayahnya Salam undur diri dari saya Dan terimakasih atas waktunya Masuk ladang harus bersyarat Syaratnya haruslah membawa dandang Semoga pidato tadi menjadi manfaat Untuk saat ini, dan hari yang akan datangPergi ke pantai bersama mantan Perginya sambil makan mendoan Terima kasih saya ucapkan Mohon maaf bila ada yang salah saya lontarkan Saat ke pantai lalu pergi bersemedi Bersemedi di atas batu kali Janganlah sampai melupakan yang pergi Karena sesungguhnya perpisahan ada untuk bertemu lagiKena hujan, baju basah Baju hitam, kena tinta Tak usah galau jika berpisah Kita bersama untuk gapai cita-citaItulah beberapa contoh pantun penutup pidato perpisahan yang unik dan berkesan. Bagaimana? Cukup berkesan, bukan? Kamu bisa ambil salah satu contoh di atas untuk jadi pantun penutup di akhir pidatomu.ifra
Berikutadalah contoh pantun penutup pidato yang bisa kamu gunakan: 1. Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Sekian dan terima kasih. 2. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk membabat. Berakhir sudah pidatoku ini. Semoga bisa memberi manfaat. 3. Pak Andi punya burung kenari,
Daerah Nanggroë Aceh Darussalam dari dulu terkenal dengan kekuatan budayanya. Karena dari Aceh adalah asal mula berkembangnya agama islam di Indonesia. Aceh juga kaya akan sastra. Ada banyak bahasa di daerah ini seperti di antaranya Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Singkil, Alas, Bahsa Tamiang, Bahasa Kluet, Bahasa Devayan, Bahasa Sigulai, dan Bahasa lainnya. Kekayaan sastra Aceh dapat ditemui di seluruh penjuru wilayahnya seperti Kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan, Kabupaten Pidie Sigli, Kabupaten Aceh Barat Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat Daya Blangpidie, Kabupaten Aceh Besar Kota Jantho, Kabupaten Aceh Jaya Calang, Kabupaten Aceh Singkil Singkil, Kabupaten Aceh Tamiang Karang Baru, Kabupaten Aceh Tengah Takengon, Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane, Kabupaten Aceh Timur Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon, Kabupaten Bener Meriah Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bireuen Bireuen, Kabupaten Gayo Lues Blang Kejeren, Kabupaten Nagan Raya Suka Makmue, Kabupaten Pidie Jaya Meureudu, Kabupaten Simeulue Sinabang, Kota Banda Aceh, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kota Sabang, Kota Subulussalam. Berikut adalah beberapa Panton Aceh yang didapatkan dari berbagai sumber Allahu Rabbi Nyang Maha Gagah Bek lee musibah u Aceh Raya Sinoe ngon sideh bek lee ro darah Bek lee lam gundah ngon haro-hara Pula pade dalam umong Jaga sabe bek jipajoeh lee lumo Menyo adek perelee caroeng Bejemot hai dek gata mereno meulumpah rame ureung tot apam ineng ngon agam mandum disuka jak mita jame oh wate malam singoh hai rakan u rumoh neuteuka Ladom meuninggai meudarah-darah Seudeh that leupah watee takira Di dalam gampong nyan pih le parah Aneuk deungon yah meuninggai donya Jak u kudee jak blo bajee Bajee lagak na pakek pita Bek hai rakan gadoeh lalee Mangat bagah troek cita-cita di aneuk yatim hana kelupaan keuneng undangan bagi rupia yang fakir miskin hadir disinan geujak rayakan rajjab mulia Asai phon pade bak tanoh ladang Asai phon blang bak tanoh data Asai phon pake bak meuayang Asai phon meucang bak seunda-seunda Cabeung bak saoh meuhunjat-hunjat Peuleuheun tamat bak meuhue-hila Tangui tapajoh beuhimat-himat Beuna taingat keusingoh lusa Tajak u laot eungkot ka teupreh Buya ka jiweh lam umpung sane Tajak u kanto meu-ato bereh Peulom tatem peh deungon on “mane” Kujak u Pasai merumpok Fatimah Meunan kukalon dijak ngon yahwa Meunyo perlee inong yang muslimah Bek ragu hate neujak u Kutaraja Di laot pukat di darat moto Ureung nyang mugoe pade meugunca Ta meurakan bek beurangkaho Ban dua uroe troh keunoe teuka Aneuk ungkot dalam paya Na mujahet na chit bace Menyo rakan perelee kaya Bek buo kerja bek galak mupake Bukon sayang putik boh rambot Teungoh lon chet-chet ka luroh keudroe Oh lon ingat bit hana patot Le that buet karot di dalam nanggroe Beuneupeu wujud wahe Ya Allah Seuramoe Mekkah beu aman teuka Awai kon rakyat rame yang punah Subhanallah nyawong keuluwa kata yang keufon ulon boet salam kepada kawan rakan semua melalui panton cuba paparkan khanduri apam yang ka meubudaya Ta pegot rmoh ngon bate bata Tajak kuliah hideh di Jawa Whai Atjeh brat that rindu ulon ke gata Tmpat ternikmat ban saboh donya Peu meugrak-grak lam bak teubee Aneuk ceurepee ateuh bak langsat Jamee ban teuka pareksa dilee Bekroh ji tipe oh lheueh duk pakat rata rumoh khanduri apam pasoe lam talam ata yang kana kucok saboh yang ka brat itam meubek neu tham tham hawa lagoina Tajak u Banda ta kaleun Masjid Raya Kuah beu leumak ue bek beukah Dalam hudepnyo beu rayeuk saba Mangat hudep lam ridha Allah Originally posted 2013-11-07 084413. Republished by Blog Post Promoter Nahitulah beberapa contoh pantun penutup pidato dalam bahasa jawa yang bisa admin rangkum untuk anda. Contoh pidato bahasa jawa singkat. Pidato bahasa indonesia . Pada setiap kali sambutan hari raya aidilfitri, ramai dalam kalangan kita mengambil kesempatan mengucapkan pantun dan ucapan raya sebagai. Contoh Penutup Pidato Bahasa Jawa. Contoh Pantun Penutup Pidato Lucu, Gokil, Unik, Bijak, Keren dan Menghibur bisa digunakan untuk acara sekolah, presentasi, seminar, khitanan, pernikahan ataupun pengajian terbaru Tahun 2020. Buat sobat semua yang sudah penasaran dan ingin membaca Pantun Penutup Pidatonya silahkan simak ulasannya dibawah ini. Pantun adalah karya sastra lama yang masih tetap populer sampai sekarang. Ada beberapa jenis pantun yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia. Ada pantun jenaka, Pantun Nasihat dan juga pantun nasihat ataupun pantun Agama. Baca Juga 100+ Pantun Pembuka Pidato Super Lucu Pantun Penutup Pidato Namun pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kumpulan pantun penutup pidato. Semga kiranya dengan adanya koleksi pantun ini dapat menjadi referensi bagi sahabat semuanya. Tanpan banyak basa basi lagi silahkan simak kumpulan pantunnya sebagai berikut ini. Berikut Kumpulan Pantun Penutup Pidato. Baca Juga 100 Pantun Cinta Romantis Update Pantun Penutup Pidato di Sekolahan Pasti diantara kalian ada yang sudah pernah melakukan Pidato di sekolah. Apalagi kalua kalian itu anggota Osis ataupun ketua Kelas. Nah, biasanya di sekolah juga ada lomba pidato. Bahkan ada pengembangan diri di sekolah khusus belajar berpidato. Apalagi dalam berpidato itu tidak harus isi saja yang disampaikan karena pidato yang hanya isi saja yang disampaikan tanpa ada lawakan atau lelucun akan kaku dan membosankan. Untuk memecah kebosanan para audience maka bisa Anda menyelipkan sebuah pantun lucu di pidato Anda agar nantinya para audience tidak boring dan bisa fokus mendengarkan apa yang Anda sampaikan. Berikut pidato di sekolah Anak Pak RT pandai bersiwah, Sulap dimainkan di tengah sawah, Salam penutup yang tak terjawab, Akan kuulangi tolong dijawab Wassalamualaikum Bukan lebah bukan sigung, Mungkin kancil bukan lutung. Jangan marah jangan tersinggung, Ini ceramah bukan manggung. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk merumput, Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga bisa memberi manfaat. Bunga yang harum aroma melati, Baunya sungguh harum sekali, Pidato pendidikan sampai disini, Semoga kelak kita berjumpa lagi. Pak Andi punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang hari, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maklumi. Kura-kura merangkak di atas tanah, Merangkak hingga ke belakang rumah, Semoga pidato ini membawa berkah, Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putra mahkota, Mohon maaf jika ada salah kata, Yang mungkin itu mengusik ke jiwa. Kambing disembelih berlumur darah, Di sembelihnya di hari Qurban, Mohon maaf segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Singapura, Beli rambutan serta semangka, Jangan malu untuk bertanya, Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka, Rasanya sakit amatlah perih, Cukuplah sekian dari saya, Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku, Paku di pukul dengan tembaga, Maafkan salah kata-kataku, Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing di sungai sula, Nila dipancing di hari senja, Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang membawa peti, Ibu Wahyuni menjahit kebaya, Saya pamit untuk undur diri, Terima kasih atas perhatiannya. Ada kemumu di dalam semak, Lari terbang mendengar babat, Terima kasih telah menyimak, Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual durian, Pasar dibuka dihari senin, Sampai jumpa saya haturkan, Semoga bertemu di minggu depan. Kalau ada sumur di ladang, Bolehlah menumpang mandi, Kalau ada umur yang panjang, Semoga bisa berjumpa lagi. Baca Juga 100+ Pantun Pembuka Pidato Super Lucu Update Pantun Penutup Pidato Lucu Biasanya kalau untuk bagian Pantun Penutup Pidato itu isinya yang Lucu akantetapi dalam hal ini saya tidak sarankan ya, karena kalau pantun Lucu yang konyol kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidatonya ini berlangsung dalam acara yang formal dan dihadiri banyak tamu-tamu kehormatan atau pejabat, kalau hal ini tetap dilakukan maka bisa-bisa bukan jadi mengundang gelak-tawa, bahkan bisa cemoohan. Oke langsung silahkan sobat simak Pantunnya di bawah ini Pendidikan karakter sangat penting sekali, Harus diajarkan pada anak sejak dini, Kalau nanti kita sudah tua dan mati, Semoga anak jadi orang yang berbudi. Bertengkar tak ada gunanya, Menangpun jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu kalian untuk bertanya, Karena saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati, Harum mewangi di pagi hari, Pidato saya cukup disini, Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta, Berpidato tak henti cakap, Semua sibuk entah mengapa, Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran, Melihat tiga anak buaya, Jika ada yang ingin ditanyakan, Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini, Singgah sebentar membeli kuaci, Pidato saya sampai disini, Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis, Dipulam bulat si buah pete, Kututup pidato waktu sudah habis, Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk, Cincin kawin di jari manis, Kulihat teman-teman sudah ngantuk, Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang, Subuh hari berangkat berlayar, Kalo pidatoku kurang panjang, Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas, Jinak-jinak burung merpati Kalau kawan-kawan belum puas, Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu, Untuk tempat makan berdua, Jangan pada bubar dahulu, Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna, Oleskan cabe menjadi pedas, Cukup sekian dari saya, Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan, Bertemu rusa belang kaki, Hanya itu yang bisa saya sampaikan, Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca Juga 150 Pantun Penutup Pidato Super Gokil dan Bikin Ketawa Update Pantun Penutup Pidato Acara Perkawinan Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri, Teri diternak dalam kolam, Karena telah sampai di penghujung materi, Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai, Panaskan mesin di pagi hari, Berpisah bukannya bercerai, Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah, Pergi ke pasar dengan becak, Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak Publik figur mainkan adegan, Untuk membuat film baru, Sebelum semua kita usaikan, Jawablah salam terakhirku Kota Makkah di negeri Arab, Tempat orang naik haji, Salam pertama tak terjawab, Semoga tidak kuulangi lagi Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagiBaca Juga Pantun Pembuka Pidato untuk Ceramah dan Persentasi Super Menghibur Pantun Pembuka Pidato Unik Sebaiknya dalam membawakan sebuah pidato itu tidak hanya ada Pantun Penutup Pidato saja, harusnya juga bisa menempatkannya pada awal permulaan pidato. Nah, di bawah ini, saya berikan beberapa contohnya, silakan sobat disimak Pergi ke pasar membeli beras, Sampai ke rumah menanak nasi, Salam pembuka tak terbalas, Kuulangi sekali lagi. Assalamualaikum Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini, Pulangnya membeli Soto, Saya berada di mimbar ini, Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi, Sapi lelah mukanya pucat, Pada kesempatan berbahagia ini, Izinkan saya memberi amanat. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh. Lada pedas tambah ketumbar, Dipetik oleh anak kembar. Marilah berlatih untuk sabar, Agar jiwa terasa lebar. Sudah tua gampang pikun, Daun bidara tujuh lembar. Kunci sukses itu tekun, Kunci kuat itu sabar. Gunung Kelud si Gunung Merapi, Sungguh indah gunung Rinjani, Sebelum kumulai pidato ini, Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang, Bertemu rusa hitam belangnya, Selagi waktu masih panjang, Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai, Pasirnya putih teramat indah, Sebelum materi aku mulai, Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati, Terbang melayang tidaklah tinggi, Senang rasanya hati ini, Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk, Karena terasa begitu nikmat, Jangan loyo jangan mengantuk, Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi, Hutan bakau tanamlah rapi, Semua hadirin yang saya hormati, Izinkan saya membawa materi. Buat teman teman yang suka di undang untuk mengisi acara berupa tausiah atau ceramah agama maka dapat menyemaptkan sebuah bait Pantun dengan tema pidato yang lucu namun mendidik atau memberikan kesan baik pada audience. Jadi dibawah ini sudah ada beberapa bait pantun yang amat lucu dan menggelitik segingga akan dapat menambah penguasaan panggung bagi kalian yang sedang berpidato. Ambil tepung cetak adonan, Malam hari memakan roti, Ibu-bapak guru dan teman sekalian, Biarkan aku memulai pidato ini. Irian cenderawasih. Cukup sekian terimakasih. Kayu papan bunga setanggi. Kapan kapan kita sambung lagi. Pisau arit memotong duri. Mohon pamit, undur diri. Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Cukup sekian terimakasih. Kalau ladang banyak hama, Tak perlu petani untuk berpindah. Hati masih ingin bersama, Tapi waktu habislah sudah. Burung dara cenderawasih, Cari dulu di Papua. Cukup sekian terimakasih, Moga bermanfaat untuk semua. Jalan-jalan ke kota Mekah, Ingin sembahyang berlama-lama. Semoga pidato ini membawa berkah, Membawa rahmat untuk bersama. Kalau ada sumur di ladang, Boleh saya menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh dong saya pidato lagi. Bunga mekar di perbukitan, Sawah luas di pedesaan. Terimakasih untuk perhatian, Mohon maaf untuk kesalahan. Dari Irian banyak cenderawasih, Roti mengembang diberi ragi. Cukup sekian terimakasih, Moga esok berjumpa lagi. Tidur nyenyak di atas ranjang, Air mengalir di kolam ikan. Pidato saya memang panjang, Walau panjang menyenangkan. Hari panas sawah membelah, Hutan rimba tempat si rusa. Maafkan kalau ada salah, Namanya juga manusia. Ramai sungguh di hari raya, Sungguh segar air kelapa. Salam undur dari saya, Kapan-kapan moga berjumpa. Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada Juga Baca Juga 150+ Pantun Pembuka Pidato Terbaru Paling Unik Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Kalau sudah punya gergaji, Potong kayu jangan dibelah. Kalau bapak rajin ngaji, Rajin juga sholat berjamaah. Itu lihat bapak hansip, Sumringah saat dipuji. Menuntut ilmu itu wajib, Jangan malas pergi mengaji. Jika hari sedang hujan, Sungai kecil selalu bersihkan. Jika ingin selamat badan, Perintah Allah yuk laksanakan. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Lebah datang suka menyengat, Badan letih sampai berkeringat. Jangan bubar jangan minggat, Mungkin Anda ada yang minat. Jangan terlalu kejar dunia, Hidup ini bersantai saja. Jika ada yang mau bertanya, Saya persilakan sekarang saja. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Tanam bunga tanam kubis, Tanam juga tanaman lada. Bukan karena materi habis, Tapi waktu sudah tak ada. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Indah bunga di tengah taman, Duduk santai makan ketan. Sampai jumpa teman-teman, Sampai jumpa di lain kesempatan. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran buat ketupat. Terimakasih sudah menyimak, Moga presentasi bawa manfaat. Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Kalau sudah minum jamu, Akan sehat seluruh badan. Kalau sudah banyak ilmu, Jangan lupa diamalkan. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kelopak bunga amat bersih, Bunga merambat sangat tinggi. Ibu Bapak terimakasih, Assalamu alaikum saya pergi. Sungguh gagah raja Malaya, Dari Malaka ke neger Campa. Sampai di sini ceramah saya, Wassalamu alaikum sampai jumpa. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Duduk santai di waktu petang, Taman indah airnya memancar. Kepada hadirin yang datang, moga rezekinya makin lancar. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Anak-anak jangan bubar dulu, Sudah ini kita kebersihan. Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Panjang ekor ikan pari, Ikan menyelam ke balik batu. Mohon pamit undur diri, Was salamu alaikum wr wb. Ikan emas dalam kolam, Perahu besar hendak berlabuh. Penutup pidato dengan salam, Asslmu alaikum warohmatullah. Awas pisau membuat luka, Kalau luka susah obatnya. Assalamu alaikum pidato dibuka, Mohon jawab dengan sempurna. Laut luas amat dalam, Ikan paus pandai menyelam. Dari lubuk hati yang paling dalam, Kan kubuka pidato dengan salam. Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Ular panjang pandai berkelit, Meliuk-liuk seperti keris. Bersabar memang terasa pahit, Tapi buahnya sangat manis. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Besok ramai sunatan masal, Juragan ikan hendak berlayar. Jangan marah jangan menyesal, Jadilah hamba yang penyabar. Ikan emas suka berenang, Dari sungai hingga telaga. Orang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh bahagia. Duduk manis di atas tikar, Naik ke atas pakai tangga. Sabar sabar selalu sabar, Itulah jalan menuju surga. Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar. Raja Ampat sangatlah indah, Berlibur kesana membawa istri, Salam pertama kurang meriah, Biar kuulang sekali lagi. Nah, itulah beberapa daftar pantun penutup pidato yang bisa saya sajikan. Semoga adanya pantun tersebut dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi teman-teman semua. Sekian dari saya sampai jumpa di pembahsan yang lainnya. rGuNhZZ.
  • 6g4h4i67up.pages.dev/148
  • 6g4h4i67up.pages.dev/272
  • 6g4h4i67up.pages.dev/352
  • 6g4h4i67up.pages.dev/271
  • 6g4h4i67up.pages.dev/2
  • 6g4h4i67up.pages.dev/359
  • 6g4h4i67up.pages.dev/200
  • 6g4h4i67up.pages.dev/254
  • 6g4h4i67up.pages.dev/365
  • pantun penutup pidato bahasa aceh