ilmulompat tinggi dan pukulan keras; pemberitahuan mengenai kegiatan silaturrahim perda obat gatal terkena pohon hantu rengas dan sabun aj kemat semar mesem; pembangkit birahi kaum hawa; puter giling; dimaharkan patung ayam kuno dari kalimantan bahan sholawat bariyyah; asma serabat sunan lawu; wirid pengasihan; asma untuk memperbesar June 17, 2019 Alfonsius Rofinus Pili1, Bernabas Wani2,Yovinianus Mbede Wea3 1Mahasiswa Progrgam Studi PJKR, STKIP Citra Bakti Program Studi PJKR,STKIP Citra Bakti pilialfonsius ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan lompatan smash pada ekstrakulikuler bola voli siswa kelas XI SMAK Thomas Aquino Golewa. Penelitian ini menggunakan desain the static –grop-pretest-posttest disign,dengan sampel siswa kelas XI SMAK Thomas Aouino Golewa yang berjumlah 32 orang yang terdiri atas dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing berjumlah 16 orang yang di ambildengan menggunakan random sampling,data tinggi lompatan di ukur dengan menggunakan vetical jump dengan satuannya meter yang valid dan dianalisis gain skor termolisasi dengan t-tes hasil pengujian di peroleh thitung= 4,424, nilai ttabel pada dk = n-2 32-2=30 di peroleh harga sebesar 2, demikian thitung lebih besar dari t tabel diperoleh t hitung =4,424> t tabel 2,042 ini berarti Ho di terima dan H1 di terima dengan demikian terdapat perbedaan yang lompatan smash antara kelompok eksparimen dan kontrol. Berdasarkan nilai rata-rata hitung di ketahui bahwa rata –rata hitung eksperimen lebih besar dari rata- rata hitung kontrol X̅₁ = 0,1147> X̅₂ = 0,0475 Dengan demikian disimpulkan bahwa latihan Skipping berpengaruh terhadap kemampuan melakukan Lompatan smash dalam ekstrakurikuler permainan Bola voli pada siswa kelas XI SMAK Thomas Aquino Golewa. Kata kunciLatihan Skipping, Lompatan Smash ABSTRACT This study aims to determine the effect of skipping exercise on the ability to jump smash on extracurricular volleyball student class XI SMAK Thomas Aquino study used the static-posstest disign-design,with a sample of student XI SMAK Thomas Aquino Golewa which amounted to 32 people consisting of two groups namely experimental group and control of which amounted to 16 people taken by using,high jump data measured by using vertical jump with valid meter units and analyzed gain thermolization score with t-test result of test obtained tacount= 4,424, value ttableata dk = n-2 32-2=30 the price of 2,042. Therefore tacountgreater than t tableobtained t acount=4,424> ttable2,042 this means ho is accepted thus there is a significan difference. high smash jump between experiment and control on the average value of the count in know that the average of the experimental count is greater than the average control X̅₁ = 0,1147> X̅₂ = 0,0475 Thereforeit was concluded that the skipping exercise had an effect on the ability to make a smash jump in the extracurricular game of volleyball XI SMAK Thomas Aquino Golewa. KeywordsExercise Skipping, Jump Smash PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik untuk adu prestasi maupun untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat di bentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportivitas yang tinggi sehingga pada ahirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Hingga ahirnya aktivitas olahraga di masyarakat saat ini berkembang sangat pesat, baik di negara maju maupun dinegara menengah kebawah. Hal ini dipicu dari kesadaran masyrakat bahwa olahraga itu relatif murah dan menjanjikan, yaitu memperoleh kesehatan dan kebugaran jasmani, sehingga dapat melaksanakan tugas sehari-harinya dengan lancar. Akhir-akhir ini juga terasa banyak sekali minat dan bakat seseorang dalam setiap cabang olahraga. Hal ini terbukti semakin banyak atlet-atlet yang berprestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari peranan pendidikan dalam kehidupan manusia salah satu contohnya pendidikan jasmani di sekolah. Pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan Penjasorkes pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental serta emosional suroto dkk, 2007. Proses pembelajaran penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang di desain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi samsudin ,2008 2. Gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar bagi manusia untuk belajar mengenal alam sekitar dan diri sendiri Abdul Kadir Ateng dalam Aip Syrifudin 19973. “Pendidikan jasmani adalah proses interaksi antra peserta didik dan lingkungan yang di kelolah melalui aktivitas jasmani dalam upaya menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya” pendidikan jasmani bertujuan membantu siswa dalam usaha perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani menurut Aip syarifudin 19974. Salah satu tujuan pendidikan jasmani di lembaga-lembaga pendidikan diantaranya ialah untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui aktivitas jasmani yang di aplikasikan melalui cabang-cabang olahraga yang sudah memasyarakat dilingkungan suatu lembaga pendidikan atau sekolah yang bersangkutan dan pada kenyataanya masyarakat sangat banyak mengharapkan peningkatan kemampuan. Peserta didik terutama dalam cabang olahraga oleh karena tuntutan masyarakat tersebut timbul persoalan mendasar yaitu bagimanahkah cara meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasan keterampilan cabang olahraga sehingga alokasi waktu yang tersedia dan sarana pada suatu sekolah dapat efektif penggunaan dan tujuan yang dinginkan, dapat tercapai secara maksimal. Untuk mencapai tujuan yang di inginkan pihak sekolah biasanya menyelegarakan kegiatan ekstrakurikuler disitu siswa dapat menuangkan suatu pemikiran, menyalurkan bakat, minat, belajar berkelompok, siswa dapat berinteraksi dengan sesama teman dan bisa juga untuk menambah wawasan pengetahuan siswa. SMAK Thomas Aquino merupakan salah satu sekolah favorit, tidak dalam bidang akademik saja yang banyak diminati oleh siswa, mereka juga sangat antusias dengan kegiatan adalah kegiatan di luar kurikulum yang dapat menambah pengetahuan keterampilan karena itu ekstrakurikuler pada dasarnya adalah aktifitas penunjang dan sarana untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. Wio Be’i 2017204. yang bergerak dalam bidang olahraga seperti diantaranya Sepak Bola, Basket, Bola voli dari ke tiga ekstrakurikuler tersebut siswa dapat memilih yang sesui dengan minat dan bakat serta satunya ekstrakurikuler cabang olahraga yang diminati siswa SMAK Thomas Aquino Golewa adalah ekstrakurikuler bola voli cabang olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan bermain bola voli para siswa di sekolah maupun para pemainnya sudah suatu keharusan setelah melihat tututan yang sangat besar dari masyarakat. Menurut persatuan bola voli seluruh indonesia 2004-2008 7 bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan di pisahkan oleh sebuah net. tujuan dari permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar jatuh menyentui lantai lawan. Olahraga bola voli sudah sangat popular di masyarakat luas baik di club-club, kantor-kantor, desa-desa, maupun di sekolah, hal ini di sebabkan karena olahraga bola voli memerlukan peralatan yang sangat sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. oleh karena itu permainan ini berkembang pesat di tanah air. Disamping itu permainan ini sangat penting artinya bagi para siswa, utamanya dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara umum untuk meningkatkan prestasi bola voli, ditutut adanya berbagai usaha dalam membina olahraga bola voli permainan bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang melibatkan banyak orang yang sudah menguasai teknik permainan bola voli. Baik individu maupun beregu teknik dasar yang harus di kuasai yaitu Servis, Passing, Spike, Blok. Keempat teknik dasar ini apabila kemampuan fisik dalam melakukan loncatan sangat bagus maka pemain dapat mengendalikan laju arah bola yang akan dipukul karena semakin tinggi melakukan loncatan maka pemain dapat menentukan arah jatuhnya bola. Berdasarkan hasil obserfasi awal yang dilakukan di SMAK Thomas Aquino Golewa dalam pembelajaran Penjasorkes khususnya pada materi bola voli diketahui bahwa pada saat melakukan smash banyak siswa belum melakukan smash dengan baik hal ini dikarenakan kurangnya tinggi lompatan pada saat melakukan smash. Seiring berjalanya waktu tim bola voli SMAK Thomas Aquino Golewa dalam beberapa bulan ini prestasinya agak menurun dan salah satu factor yang mempengaruhinya adalah kurangnya tinggi lompatan pada saat melakukan smash pada permainan bola voli. Ketika turnamen di STPM Ende tim voli putra mengalami kekalahan pada babak pengisian hal tersebut di karenakan beberapa pemain kurangnya tinggi lompatan pada saat smash dan pelatih bingung apa penyebapnya. Dari masalah yang ada di atas di atas maka di butuhkan program latihan yang maksimal agar dapat meningkatkan prestasi di cabang olahraga voli. Untuk meningkatkan prestasi tersebut dibutuhkan latihan yang terencana dan sistematis agar dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai pada saat melakukan smash. Teknik lompatan dalam permainan voli khususnya pada teknik smash sambil meloncat jumping smash sangat dipengaruhi oleh kualitas otot tungkai dari pemain voli. Untuk dapat melakukan teknik jumping smash dengan baik diperlukan unsur kekuatan dan kecepatan dari sekelompok otot yang mendukung gerakan tersebut. Dari sekelompok otot yang sangat mempengaruhi adalah otot tungkai yang dibagi dalam dua bagian yaitu otot tungkai atas dan otot tungkai adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimal, dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Jika seseorang memiliki kemampuan yang lebih dan dalam waktu yang relatif singkat, berarti memiliki power yang baik Rusli Lutan, 2002; 71. Salah satu latihan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan adalah latihan skipping karena dengan latihan skipping sangat menbantu dalam membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan membantu meningkatkan kualitas gerak pergelangan tangan. Selain bermanfaat banyak, latihan skipping ini sangat sederhana dan bisa dilakukan di mana saja. Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan, kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Latihan skipping adalah latihan cardio sederhana yang berdampak besar bagi tubuh yang bisa melatih otot kaki dan melatih daya ledak otot. Menurut penelitian, dengan lompat tali skipiing akan menggerakan otot betis, paha, perut, dada, punggung ,bahu dan lengan Bayu Suria,20103. Lompattaliskipiingiugaberperanpentingdalammelatihkeseimbangansedangkankeseimbanganadalahsalahsatu parameter kelincahan Muhyifaqur, 200923.Tujuanlompattaliadalah1Melatihketerampilanmelompatdanmeloncat, 2 melatihketerampilankoordinasiantarakeduatangandan kaki,3melatihotottungkaiuntukmendapathasillompatan yang baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi awal yang di lakukan, peneliti ingin membuat suatu penelitian dan mencari solusi dalam meningkatkan lompatan pada pukulan smash dengan latihan Skipiing dengan judul “ Pengaruh latihan Skiiping terhadap kemampuan lompatan Smash dalam ekstrakurikuler bola voli siswa kelas X1 SMAK Thomas Aquino Golewa. Berdasarkan latar belakang di atas, Maka permasalahan yang ingin di kaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, “Apakah latihan skipping berpengaruh terhadap tinggi lompatan smash dalam ekstrakurikuler bola voli siswa kelas X1 SMAK Thomas Aquino Golewa? Dari rumusan masalah yang di kemukakan di atas, maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu,”untuk mengetahui pengaruh latihan Skiping terhadap tinggi lompatan smash bola voli pada kegiatan ekstrakurikuler siswa kelas X1 SMAK Thomas Aquino Golewa tahun pelajaran 2018/2019. KAJIAN LITERATUR Permainan Bola Voli merupakan permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik teknik untuk dapat bermain voli. Permainan Bola Voli merupakan olaharaga beregu yang di mainkan beregu dengan masing –masing dimainkan oleh enam pemain Ahmadi,200719. Dalam permainan Bola Voli jika ingin mendapat suatu kemenangan, maka setiap pemain harus dapat mengkombinasi dan mengkordinasi teknik service, pasing, spike maupun block dengan baik sesuai dengan ukuran ruang dan waktu wisahati,201010. Smash bola bertujuan untuk memukul bola ke arah lawan sehingga bola bisa melewati dan tidak dapat dikembalikan oleh lawan, dan tim si pemukul bola mendapatkan nilai. Melakukan smash bola dalam permainan bola voli dapat dilakukan dengan cara memukul bola dimana posisi pemukul berada di atas udara. Nuril ahmadi 200732 adalah syatu pukulan dimana tangan melakukan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan tinggi. Cara melakukan smash adalah dengan di awali posisi berdiri tegak keduakaki terbuka selebar bahu, kedua lutut kaki agak di tekuk dan siap untuk berlari lalu melompat kearah bola yang sudah di umpankan tersebut. Pada saat bola yang di umpankan berada di atas udara maka segera pemukul bola melompat ke atas kearah bola tersebut dengan dorongan kedua kaki. Dorongan kedua kaki dilakukan dengan kuat sehingga pemukul bisa melompat setingi-tingginya. Salah satu tangan terkuat diangkat lurus keatas untuk di pertemukan dengan bola, pandangan mata fokus pada bola yang akan di pukul. Begitu berada pada posisi yang tepat bola dipukul dengan keras melewati net. Setelah melakukan pukulan dengan keras selanjutnya adalah lakukan pendaratan dengan baik agar badan tetap berada dalam empat urutan utama yang di lakukan oleh pemukul dalam menguasai teknik dasar yakni pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari. Kemudian yang kedua adala melakukan lompatan ke udara untuk memukul bola. Setelah itu yang ketiga adalah melakukan pukulan bola yang keras, dan keempat adalah melakukan pendaratan yang baik. Keempat tahapan ini di lalui oleh seorang pemain bola voli yang mengambil posisi sebagai pemukul spiker. Latihan Skipping Lompat tali skipiing adalah suatu aktifitas yang menggunakan tali dengan kedua ujung tali di pengang dengan kedua tangan lalu diayunkan mel ewati kepala dengan kaki sambil melompatnya. Menurut penelitian, dengan lompat tali akan menggerakan otot betis, paha, perut, dada, punggung, bahu dan lengan Bayu Suria,20103. Memasukan latihan skipping kedalam progam latihan kebugaran meningkatkan tingkat kekuatan dan meningkatkan koordinasi, gerak kaki dan daya tahan latihan ini juga bisa mengaktifkan otot-otot di lutut, pergelangan kaki, pinggul dan bahu yang digunakan selama gerakan balistik merupakan pereganagn dinamis dan mengerakan anggota tubuh secara ritmis dan keseimbangan badan, latihan ini dilakukakn selama 30 detik secara rutinitas dan pengulangan peningkatan dan jumlah sirkuit untuk latihan aerobik yang lengkap, Menurut Mark Roozen ,2005 dalam sebuah artikel yang di terbitkan “jouranal pelatihan NSCA Performance” selalu cek dengan dokter kapan mulai atau mengubah rutinitas kebugaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Smak Thomas Aquino Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Eksperimen dengan rancangan The static Pretest-Postest Design. Masing-masing kelompok terdiri dari 16 orang, dan semua kelompok diberikan tes awal. Penelitian ini dengan melakukan penelitian terhadap kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol. Penelitianinimenggunakanpenelitianeksperimendenganrancangan desain the static –group pretest –posttest designdenganbagansebagaiberikut O1 X1 O2 ————————–koyan 2007 O3 X2 O4 S Keterangan O1 Pretest kelompokeksperimenO4 posstestkelompokkontrol O2 postteskelompokeksperimen X1 kelompok eksperimen. O3pretestkelompokkontrolX2kelompok kontrol Untukmengumpulkan data dalampenelitianinidenganmenggunakanpenilaiantesvertical jumpdenganalatukurnya Suharsimi Arikuntoko untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada beberapa yaitu, tes, quintioners atau angket, wawancara, observasi dan dokumentasi Penelitian ini dilaksanakan di SMAK Thomas Aquino golewa pada tanggal 16 mei sampai 16 juni 2018 PopulasipenelitianiniadalahseluruhsiswakelasIX SMAK Thomas Aquino Golewa, KecamatanGolewa,KabupatenNgadaPadaTahunPelajaran 2017/2018 yang berjumlah 32 orang. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAK Thomas Aquino Golewa yang berjumlah 32 orang dan terdiri atas 16 orang per kelompok. Uji kesetaraan kelas dilakukan dengan uji t; jika nilai t hitung uji t tidak signifikan, maka kedua kelas tersebut adalah setara. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, adalah random sanıpling terhadap kelas, dengan menggunakan teknik undian. Besamya anggota sampel penelitian adalah sesuai dengan banyaknya siswa yang ada pada kedua kelas tersebut secara utuh intac group. Untukmengumpulkan data dalampenelitianinidenganmenggunakanpenilaiantesvertical jumpdenganalatukurnya Suharsimi Arikuntoko untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada beberapa yaitu, tes, quintioners atau angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrument pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian saat mengunakan metodeSuhartini Arikuntoko, 1996. Instrumen yang digunakanuntukmengumpulkan data dalampenelitiantesvertical jumpadalahdenganmeraihtitiktertinggidenganujungjaritangan. Uji Normalitas Sebaran Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang dalam penelitian mempunyai sebaran data yang sama atau tidak. Penghitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16 Statistical Product and service solution. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol harus mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga dapat diketahui pengaruh setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok tersebut. Kriteria pengujian yang di ajukan H1 di terima p-value > maka Varian dinyatakan homogenitas. Uji Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian apabila terbukti bahwa kedua sampel terdistribusi normal dan berasal dari populasi dengan variasi yang homogen maka di pergunakan analisis uji t t-test dengan taraf signifikansi 5% dengan rumus perhitungan sebagai berikut Rumus koyan Keterangan rumus X1 = Rata-rata pre-test. X2 = Rata-rata post-test. S12 = varians sampel 1. S22 = varians sampel 2. n1 = jumlah sampel eksperimen. n2 = jumlah sampel kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di Smak Thomas Aquino Golewa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada NTT selama satu 1 bulan. Subjek penelitian berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi dua 2 kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang masing-masing kelompok berjumlah 16 orang. Sebelum diberikan latihan skipping kedua kelompok diberikan tes awal pre-test dengan meggunakan lompatan vertical jump untuk mengetahui tinggi lompatan. Dari hasil tes awal yang diperoleh, maka sampel diberikan larihan latihan skipping 3 x dalam seminggu selama satu 1 bulan sesuai dengan program latihan yang telah disusun oleh peneliti yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan karena hanya sebagai pembanding. Tujuan latihan ini untuk meningkatkan tinggi lompatan smash. Untuk memperoleh hasil tinggi lompatan kedua kelompok diberikan tes akhir post-test menggunakan alat tes yang sama pada saat tes awal yaitu tes vertical jump. Uji normalitas dilakukan apakah variabel – variabel dalam penelitian mempunyai sebaran data yang sama atau tidak. Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini Menggunakan SSPS for window. dengan kriteria pengujiannya HI diterima jika p-value sig . Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows. Tabel 1. Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest kelas eksperimen .138 16 .200* .933 16 .273 kelas kontrol .171 16 .200* .919 16 .163 Berdasarkan tabel di atas harga statistik Kolmogrov-Smirnova sama dengan untuk kelompok eksperimen = 0,138 dengan signifikan 0,200 – 0,933 dengan signifikan 0,273 lebih besar dari 0,05 sehingga nilai statistik Kolmogorov-Smirnova tidak signifikan. Ini berarti sebaran data untuk kelompok eksperimen adalah normal. Demikian juga dengan kelompok kontrol nilai statistik Kolmogorov-Smirnova = 0,171 dengan signifikan 0,200 – 0,919 dengan signifikan 0,163 lebih besar dari 0,05 sehingga nilai statistik Kolmogorov-Smirnova tidak sugnifikan, ini berarti sebaran data untuk kelompok eksperimen adalah normal. Uji homogenitas data dilakukan terhadap data post-test dari data verical jump pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menggunakan uji levene dengan bantuan SPSS pada taraf signifikan 0,05, kriteria pengambilan keputusan, yaitu jika nilai signifikan yang diperoleh > maka varians setiap sampel sama homogen. Sedangkan jika signifikan yang diperoleh 0,05 memperoleh pola dihitung dengan menggunakan jenis kebenaran uji-t. Hipotesis statistik H0 µ = µ HI µ µ Kriteria pengujian hipotesis. Jika t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 5 % maka H0 ditolak dan HI diterima, ini berarti latihan Skipping berpengaruh terhadap tinggi lompatan Smash Pada Bola Voli Jika t hitung t tabel =2,042 . Jadi H0 ditolak dan H1diterima, dengan demikian disimpulkan bahwa latihan skipping berpengaruh terhadap tinggi lompatan smash dalam permainan bola voly siswa SMAK Thomas Aquino Golewa. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukan dapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol , hal ini di sebapkan karena pemberian latihan yang sesuai dengan ketentuan ”FITT”Frekuensi,Intensitas,Tipe Dan Time Merujuk pada deskripsi data gain skor bahwa rata-rata kemampuan melakukan lompatan smash karakteristik siswa di SMAK Thomas Aquino Golewa berbeda-beda ada yang tinggi, tinggi sekali, pendek, dan pendek sekali pada kelompok eksperimen adalah 5,625 dengan nilai kemampuan lompatan smash tertinggi adalah 0,240 dan nilai terendahnya adalah 0,089 hal ini karena kelompok eksperimen di beri latihan skipping selama 1 bulan dan dilakukan pada 3 kali seminggu sedangkan kemampuan melakukan lompatan smash pada kelompok kontrol nilai rata –rata yang di peroleh adalah 3,125 dengan nilai kemampuan tertinggi adalah 0,670 dan nilai terendah adalah 0,068. Hal ini karena kelompok ini tidak di beri latihan skiping melainkan latihan yang lain .berdasarkan analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa pada kelompok yang di beri perlakuan latihan Skipping berpengaruh signifikan terhadap kemampuan melakukan lompatan smash siswa kelas XI SMAK Thomas Aquino Golewa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Berdasarkan temuan tersebut teori-teori tentang latihan skipping dan teori lompatan smash yang digunakan untuk membangun kerangka berpikir dan hipotesis penelitian,didukung oleh empiris atau data yang di kumpulkan dari para siswa SMAK Thomas Aquino tingginya lompatan smash dipengaruhi oleh latihan skipping, diduga masih ada variabel lain Salah satu latihan yang di gunakan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan adalah latihan skipping, karena dengan latihan skipping sangat menbantu dalam membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinsi gerak, dan membantu meningkatkan kualitas gerak pergelangan tangan. Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan , kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan temuan diatas ternyata teori latihan skipping dan teori lompatan smash dalam permainan bola voli yang digunakan sebagai dasar penelitian didukung oleh data lapangan. Kesimpulannya bahwa latihan skipping berpengaruh signifikan terhadap kemampuan lompatan Smash dalam ekstrakulikuler bola voli siswa kelas XI SMAK Thomas Aquino Golewa,Kecamatan Golewa,Kabupaten Ngada. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh latihan Skipping terhadap kemampuan tinggi lompatan smash dalam ekstrakurikuler permainan Bola Voli siswa Kelas XI. untuk kelompok eksperimen mempunyai tinggi lompatan maksimal yaitu 0,171 siswa – siswi yang melakukan tes memiliki kemampuan daya ledak yang untuk kelompok kontrol yaitu 0,076 Dari hasil pengumpulan data awal dan data akhir tes viertical jump, untuk kelompok eksperimen mempunyai tinggi lompatan maksimal yaitu 0,171 siswa – siswi yang melakukan tes memiliki kemampuan daya ledak yang untuk kelompok kontrol yaitu 0,076 siswa – siswi yang melakukan tes memiliki kemampuan daya ledak yang bervariasi. Data ini menjadi pedoman bagi peneliti untuk melakukan latihan untuk meningkatakan daya ledak otot tungkai pada siswa ekstrakurikuler permainan Bola Voli sesuai dengan program latihan yang menjadi acuan dalam melakukan latihan. SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, maka timbul beberapa saran oleh peneliti diantaranya sebagai berikut 1 Dari hasil penelitian ini, diharapkan kepada para Pembina ekstrakurikuler permainan bola voli di sekolah dapat menggunakan skipping untuk meningkatkan kemampuan lompatan smash dan daya ledak otot tungkai. 2Kepada para siswa ekstrakurikuler juga diharapkan dapat menjalankan program latihan yang telah dibuat sehingga tidak menyimpang dari hasil yang telah ditargetkan oleh para pembina ekstrakurikuler. 3Kepada para Pembina agar dapat melihat kemampuan binaannya atau atletnya sehingga siswa berkembang dalam usia dan kemampuan seharusnya. DAFTAR PUSTAKA Aip Syarifudin, 1997, Pendidikan jasamni dan Kesehatan, Jakarta Depdikbud. Abdulkadir, Ateng .1997, Asas dan landasan pendidikan jasmani. pendidikan dan kebudayaan Ahmadi , Olahraga Bola Voli Surakarta ,Era Pustaka Fahyu Muhyir. 2009. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondis Fisik Dalam Olahraga. Semarang Dahara Prize. Ilmu Faal dan Dasar-Dasar Kepelatihan. Alfabeta Bandung. Koyan, 2007. Statistik Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha Press. Rozen , M 2005. NSCA’s performance training journal jumping to agility,Mark Roozen;October 2005. Suroto, dkk, 2007. Pembelajaran Penjas Orkes Inovatif Untuk Pendidikan Dasar. Surabaya Departemen Pendidikan Nasional. Samsudin, 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Litera Jakarta. Surya Bayu .2010. Arena Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Pustaka Indonesia. Suharsini Arikunto,2002. Prosedur Penelitian. Jakarta Cipta. Wio Be’ Pengaruh Latihan Zig-Zag,Lari Bolak –Balik,Push-Up Dengan Pola Circuit Training Terhadap Kesegaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMAN 1 Soa tahun ajaran 2015/ Sportif Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Nusantara PGRI KEDIRI Vol 3. hal 115-266
Ilmulompat tinggi dan pukulan keras Sändy Hyuugä 23 Desember pukul 16:47 bagi ilmu nya guru.ilmu lompat tinggi dan pukulan keras. Abby Abi Abby Abi Hehehe Ilmu gampang.. Tapi cara riadzoh yang susah.. Baik akan abi ijazahkan ilmu untuk pukulan.. Ilmu ini dulu pernah diposting digrup ini..
Sändy Hyuugä 23 Desember pukul 1647 tolong bagi ilmu nya lompat tinggi dan pukulan keras. Abby Abi Abby Abi Hehehe... Ilmu gampang.. ... Tapi cara riadzoh yang susah.. Baik akan abi ijazahkan ilmu untuk pukulan.. Ilmu ini dulu pernah diposting digrup ini.. Namanya Ajian Samber nyawa... BISMILLAH HIRAHMANIRAHIM... QULUU NAFSIN DAIKATUL BISMAT... diwirid setelah sohat wajib sebanyak 11X... Kalo mau pakai cukup 3x sambil tahan nafas .... Jika sudah 3x tiupkan sama telapak tangan.... Usapkan kebadan kaki... Klo mmau menggunakan misalnya mau PUKUL ✊.. TENDANGAN.... BACA ZAA DALAM HATI KALIMAT TERAKHIR ______BIS_MAT_______ sambil tahan nafas.. Hentakan kaki ketanah sambil mukul atau nendang... Maf bukan pamer atau sombong.... Abi seorang Atlet BOXER pernah mukul dan tendang musuh sampai pingsan...

3Kviews, 118 likes, 3 loves, 11 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Mbak Widri Ratu susuk jawa: Susuk untuk Lompatan Tinggi dan Pukulan Keras (Susuk Voli) Konsultasi langsung dengan Mbak

Lompat tinggi merupakan salah satu dari jenis olahraga cabang atletik dimana atlet lompat tinggi tersebut harus melompat untuk melewati mistar tanpa bantuan saja dapat menggunakan beragam gaya seperti gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop. Maupun gaya baru yang tidak berlawanan dengan aturan keempat gaya di atas, semuanya merupakan gaya yang cenderung membuat para atlet melompat dari sisi kanan atau kiri untuk melewati mistar supaya tidak kalian mengetahui lompat batu yang ada di Nias, tentu saja lompat tinggi ini berbeda dengan lompat tinggi yang dilakukan oleh para saja keduanya sama-sama merupakan jenis olahraga lompat batu yang ada di Nias ini hanya dilakukan untuk sebuah acara adat guna memberikan title dewasa kepada anak laki-laki yang berani jangan salah, anak laki-laki tersebut harus mampu melewati susunan batu setinggi 2-3 meter. Yang tentunya cukup tinggi untuk hendak melompat, di area lompatan juga terdapat alat bantu berupa tumpuan yang ditempatkan sekitar setengah meter dari tumpukan batu,.Dan kemudian mendarat tanpa dari lompat tinggi dan lompat batu tentunya kita lihat, lompat tinggi yang dilakukan oleh seorang atlet harus dapat melewati sebuah mistara dan mendarat di matras agar menjadi dalam lompat batu yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki harus mampu melewati tumpukan batu. Dan mendarat tanpa matras agar mendapatkan gelar resiko pada lompat batu lebih besar, sehingga olahraga Nias ini tidak termasuk ke dalam cabang olahraga. Tetapi hanya menjadi sebuah ritual upacara catatan sejarah, lompat tinggi merupakan cabang atletik baru yang diperlombakan pertama kali pada olimpiade Skotlandia di abad ke olahraga ini termasuk ke dalam salah satu olahraga tertua yang ada di dengan perkembangan zaman, olahraga lompat tinggi ini terus mengalami dari peraturan, teknik, sampai sarana dan Lompat TinggiLapangan Lompat TinggiTahapan Posisi Lompat TinggiTeknik Dasar Lompat TinggiSarana dan PrasaranaSeperti yang telah jelaskan, dalam catatan sejarah, lompat tinggi pertama kali di olimpiadekan di Skotlandia di abad saat itu, olimpiade dimenangkan oleh seorang atlet yang berhasil melakukan lompatan setinggi 1,68 meter. Dengan menggunakan gaya di abad ke-20, gaya lompat tinggi megalami modernisai oleh seseorang warga Irlandia-Amerika yang bernama Michael pada tahun 1895, ia berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter dengan menggunakan gaya eastern dimana mengambil posisi off menyerupai gaya gunting, namun memperpanjang punggungnya serta mendatar di atas warga Amerika lainnya yang bernama George Horine mengembangkan teknik lagi yang lebih efisien. Dan dinamakan Western menggunakan teknik tersebut, George Horine berhasil melompat setinggi 2,01 meter ditahun pada kejuaraan olimpiade Berlin yang dilakukan pada tahun 1936, teknik Western Roll menjadi teknik yang paling banyak digunakan pada cabang lompat telah dimenangkan oleh Cornelius Johnson dengan lompatan setinggi dalam empat dekade kemudian, pelompat asal Amerika dan Soviet telah membuat teknik baru yang bernama teknik ini pertama kali digunakan oleh Charles Dumas dan mampu melompat setinggi 2,13 m pada tahun warga Amerika yang bernama John Thomas meraih rekor dunia dengan lompatan setinggi m 7 ft 3 3/4 in di tahun rekor dunia tersebut kemudian diambil alih oleh Valeriy Brumel dalam empat tahun ke asal Rusia ini mencatat rekor dengan tinggi lompatan mencapai 2,28 m 7 ft 5 3/4 in.Serta meraih mendali emas di olimpiade pada tahun 1964 sebelum ia mengalami kecelakaan motor yang mengakhiri Brumel tersebut, teknik lompat tinggi dikembangkan lagi oleh para atlet sehingga pada saat ini tercatat ada banyak gaya untuk lompat adalah gaya gunting Scissors, gaya guling sisi Western Roll, gaya guling Straddle dan gaya Fosbury awal kemunculan lompat tinggi ini, banyak atlet yang menggunakan teknik pendekatan atau teknik gunting, sebab untuk melompat tidak dilakukan secara gaya tertentu yang harus peserta kuasai agar terhindara dari abad ke -19 para atlet lompat tinggi mendarat serta jatuh di atas tanah berumput dengan menggunakan gaya gunting. Yakni gaya dengan cara membelakangi ternyata gaya juga banyak yang mengakibatkan cedera bagi para kini, lompat tinggi dilaksanakan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan bisa di masa kini, atlet lompat tinggi banyak yang menggunakan teknik fosbury Lompat TinggiAdapaun peraturan yang berlaku ketika pelaksanaan pertandingan atau kejuaraan lompat tinggi, diantarnya adalah sebagai berikut1. Para atlet nantinya akan bertandi untuk sebisa mungkin melewati mistar tanpa menjatuhkannya hingga mencapai batas yang tidak dapat melanjutkan lompatan lagi dinyatakan Setiap atlet mempunyai 3 kesempatan untuk melewati mistar dengan ketinggian yang jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam melewati mistar maka dinyatakan Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan ketiga maka dinyatakan Peserta atau menggunakan seragam serta segala atribut lain yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan mengenai jenis sol sepatu yang Lompat TinggiLapangan lompat tinggi dibagi menjadi empat jalur awalan, daerah tolakan, mistar serta penyangganya, dan matras untuk penejalasan di bawah1. Area atau jalur awalan bentuknya menyerupai bujur sangkar atau setengah lingkaran yang memiliki jarak dari tepi ke titik pusat sejauh 15 tersebut merupakan jarak awalan yang digunakan peserta sebelum melakukan dapat disimpulkan bahwa peserta dapat melakukan awalan dari jalur yang lebih jauh lagi selama hal itu tidak melebihi Daerah tolakan berada disekitar depan dan bawah mistar. Area tolakan harus dibuat sedatar mungkin, bersih, serta tidak tersebut agar tidak menggelincirkan atlet pada waktu melakukan Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dan berat maksimal 2 kilo gram, disangga dengan menggunakan penyangga mistar yang diletakan secara bersejajar dengan jarak yang sama dengan panjang penyangga wajib memiliki ukuran disalah satunya sebagai penentu tinggi mistar atau tinggi Mistar ditopang dengan menggunakan penopang mistar yang ada pada masing-masing tiang penyangga, ukuran dari penopang mistar yakni Tempat pendaratan atau matras berukuran 3×5 meter yang terbuat dari bahan busa dengan ketebalan 60 bagian atasanya ditutup kembali dengan menggunakan matras dengan ketebalan 10-20 Posisi Lompat TinggiPada waktu hendak melakukan lompat tinggi terdapat beberapa teknik yang harus 4 tahapan posisi yang harus diketahui sebelum melakukan kegiatan teknik lompat adalah sebagai berikutPosisi awalan merupakan gerakan berlari menuju mistar sebelum melakukan tolakan merupakan gerakan pada tumpuan kaki dilantai dasar guna menaikan badan menuju ke atas mistar atau melayang merupakan gaya pada waktu posisi badan berada di atas mistar atau di mendarat merupakan posisi jatuhnya badan pada waktu di atas Dasar Lompat TinggiTeknik dasar lompat tinggi sama halnya dengan teknik dasar yang digunakan saat melakukan lompat terbagi menjadi 4 teknik dasar. Yakni teknik awala, teknik tolakan, teknik saat melayang diudara, dan teknik adalah penjelasan mengenai teknik dasar lompat Teknik Awalan Lompat TinggiTeknik awalan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan jumper untuk melewati ini adalah gerakan berlari menuju mistar sebelum melakukan merupakan hal-hal yang perlu untuk diperhatikan saat sedang melakukan teknil awalan pada lompat yang dilakukan pada teknik awalan haruslah tepat karena hal itu akan memaksimalkan hasil dari tinggi lompatan. Berikut merupakan sudut yang dapat digunakan dengan berbagai gaya di dalam lompat tinggiGaya Straddle, sudut awalan terletak diantara 30 hingga 35 derajatGaya gunting, sudut awalan terletak diantara 40 hingga 50 derajatGaya Guling sisi, sudut awalan kurang lebih terletak diantara 40 derajatGaya Flop, sudut awalan terletak diantara 70 hingga 85 derajat, meski terdapat tiga langkah sebelum melaksanakan tumpuan, sudut lari mengecil hingga menjadi kisaran 30 sampai 40 derajat. Pastikan agar mendapatkan sudut terbaik sesuai dengan gaya yang mana kaki yang terkuat untuk melakukan tumpuan. Sebab setiap sudut yang dipakai pada setiap gaya berbeda dan harus disesuikan dengan teknik berlari bukanlah kunci untuk mendapatkan lompatan yang tinggi. Karena ketika berlari kencang, tubuh cenderung akan terdorong ke depan serta susah untuk mengendalikannya. Sehingga ketika melakukan teknik awalan diawali dengan berlari pelan dan kemudian dipercepat dengan lari yang umumnya langkah yang digunakan dalam teknik awalan lompat tinggi antara 9 sampai 15 Teknik Tolakan Lompat TinggiDalam melakukan tolakan sangat disarankan untuk menggunakan kaki yang paling kuat sebagai ini agar jumper dapat memperoleh lompatan yang awalan yang baik ialah saat melakukan lompatan, serta titik tertinggi tepat saat melayang di atas titik tumpuan terlalu jauh, maka tinggi maksimal dari lompatan juga maksimal, serta ketika turun dari lompatan dapat menyenruh jika titik tumpuan terlalu dekat, mistar dapat tersentuh waktu akan melayang ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikaan saat melakukan teknik tolakan lompat ditumpukan kepada kaki pada bagian bawah dengan cara menekukan kaki dengan sudut sekitar 130 sampai 160 derajat, sehingga tolakan yang diperoleh akan melakukan sesi tumpuan, badan dicondongkan agak kebelakang. Namun jika menggunakan gaya flop badan jangan dicondongkan ke tumpuan dengan kuat dan juga cepat, sehingga dapat menghasilkan tenaga tolakan daya ledak yang melakukan tumpuan, lakukanlah dengan diawali bagian tumit terlebih dahulu. Lalu diikuti dengan seluruh telapak kaki serta ujung kaki. Tumpuan kaki diusahakan lurus dari lutut sampai ujung melakukan tumpuan, ayunkan lengan dengan serentak untuk menambah daya Sikap Badan Saat Melayang Diatas Mistar MelayangSikap melayang di atas mistar berbeda pada setiap gaya yang sikap dari melayang ini sangat ditentukan oleh gaya yang dilakukan dalam lompat merupakan penjelasan mengenai teknik dasar melayang di atas mistar pada masing-masing tinggi Gaya Straddle, Gaya Stradle pertama kali digunakan oleh Charlers Dumas. Dalam melakukan gaya straddle posisi badan jumper waktu di atas mistar ialah dengan gaya tengkurap. Serta ketika turun menyegerakan kaki untuk diposisikan lurus ke bawah. Guna memperoleh lompatan yang tinggi, otot perut juga diperlukan guna mengangkat tubuh pada waktu melayang tinggi Gaya Gunting, terdapat dua gaya gunting dalam olahraga lompat tinggi. Yakni gaya gunting klasik yang lalu disempurnakan oleh Micahel Sweeney. Pada gaya gunting klasik lompatan dilakukan dengan cara memakai gaya jongkok, yang dimana tubuh diposisikan menghadap mistar. Sementara Sweeney meralat sedikit dari gaya yang telah ada yakni awalan dilakukan dengan tubuh memposisikan badan di samping mistar. Sehingga posisi tubuh miring atau sejajar dengan tinggi gaya guling sisi, gaya guling sisi juga dikenal dengan sebutan gaya western roll, dan untuk melakukannya diawali dari sisi samping mistar. Lalu setelah tubuh terangkat ke atas dengan posisi telentang serta telah mencapai mistar, tubuh kemudian dimiringkan ke sisi lain tolakan guna untuk melakukan pendaratan. Tetapi, saat melakukan gaya guling sisi, kepala terletak lebih rendah daripada pinggul serta gaya ini juga sempat dilarang dalam perlombaan lompat tinggi gaya flop, gaya Flop juga dikenal sebagai gaya Fosbury Flop, gaya ini diciptakan oleh warga Amerika yang bernama Dick Ricarod Fsobury . Gaya flop merupakan gaya yang cukup sulit untuk dilakukan oleh seorang pemula. Sebab untuk melakukan lompatan, tubuh harus membelakangi mistar, dan diikuti dengan melewati mistar menggunakan punggung. Sehingga, gaya ini menyerupai gaya salto namun dengan berbalik serta menggunakan punggung sebagai tumpuan pada saat melewati Teknik mendarat lompat tinggiTeknik mendarat merupakan gerakan akhir dari rangkaian gerak dengan cara menjatuhkan badan ke atas matras saat tubuh berhasil melewati teknik mendarat dalam lompat tinggi bukanlah hal yang menentukan menang tidaknya dalam dalam pertandingan lompat tinggi intinya adalah peserta mampu melompat setinggi-tingginya tanpa menyentuh atau menjatuhkan melakukan teknik pendaratan, sikap disesuaikan dengan gaya yang agar menggunakan tumpuan kaki serta melakukan gerakan anti klimaks yang menyerupai gaya pegas pada lakukanlah dengan sadar, sehingga tidak akan terjadi cidera atau kecelakaan saat melakukan lompat dan PrasaranaUntuk AwalanDaerah awalan panjangnya tak terbatas minimum panjangnya 15 tumpuan harus datar, dan tidak licin, serta tingkat kemiringanya 1 Lompat Tiang lompat harus kuat dan juga kokoh, bisa terbuat dari bahan apa saja dengan arak kedua tiang yakni antara 3,98 hingga 4,02 lompat dapat terbuat dari kayu,metal atau bahan lainnya, asalkan sesuai dengan Panjang mistar lompat yakni 3,98 hingga 4,02 m serta berat maksimal mistar ialah 2,00 tengah mistar antara 2,50 hingga 3,00 m, dengan penampang mistar yang berbentuk bulat serta permukaannya harus datar dengan ukurannya yakni 3cm x 15 cm x 20 penopang bilah yaitu 4 cm dan panjangnya 6 Pendaratan ukurannya tidak boleh kurang dari 3 x 5 m. Dan terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm serta di atasnya ditutupi dengan matras setebal 10 hingga 20 ulasan singkat mengenai lompat tinggi, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya.
Sejarahsingkat Lompat Tinggi dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara Lompat Tinggi ketika di Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas 1.68 meter oleh peserta pada masa itu. Pelompat pada masa dahulu menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh dunia lain sungguh pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini.
Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Lompat tinggi pertama kali dikompetisikan pada abad ke-19 di Skotlandia. Di era sekarang, olahraga satu ini cukup populer. Bahkan lompat tinggi menjadi salah satu cabang atletik yang mencetak banyak atlet berbakat. Lompat tinggi dilakukan untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu. Pengertian lompat tinggi Lompat tinggi adalah gerakan melompat ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi dan secepat mungkin untuk jatuh mendarat.Tinggi minimal tiang mistar lompat adalah 2,5 meter dan panjangnya 3,15 meter. Gaya lompat tinggi Ilustrasi lompat tinggi Berikut beberapa jenis gaya lompat tinggi Gaya gunting scissor Disebut sebagai gaya sweney. Saat melakukan gaya ini, pelompat melakukan awalan dari tengah. Baca juga Gaya Lompat Tinggi Ketika hendak melompat, jika tumpuan dilakukan menggunakan kaki kiri, pelompat akan mendarat dengan kaki kiri.
Apapunalasan Anda untuk mencari artikel tentang ilmu untuk lumpat tinggi dan kuat pukulan, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang ilmu untuk lumpat tinggi dan kuat pukulan yang sedang Anda cari.
ArticlePDF AvailableAbstractBackground Badminton is one of the most popular sports in the world, including in Indonesia. Badminton has been around since the 1930s. The strength of the abdominal muscles contributes to a full smash during hitting. Explosive power is an important biometric ability in sports activities, because the explosive power will determine how hard people can hit, kick, jump, run and so on. Jump height is a component of physical fitness to measure leg muscle power. The purpose of this study was to analyze the correlation between abdominal muscle strength, arm muscle explosive power, jump height and the result of a full smash in badminton athletes. Methods This is a correlational research with cross-sectional approach. This research in the Badminton Field of SMK N 2 Manado in November 2020, using an analytical method with a cross-sectional design. The population is all PB athletes in Manado. The research instrument used was for abdominal muscle strength sit-ups, for the explosive power of the arm muscles two hand medicine ball put test, for the height of the jump vertical jump test, the results of the smash. Data analysis used two stages, namely univariate and bivariate. Results The results showed that the most distributed respondents based on male sex 62%, the average value of abdominal muscle strength the average value of arm muscle explosive power the average value – the average jump height 2, and the average value of the smash results The results of bivariate analysis showed that there was no relationship between abdominal muscle strength rcount = rtabel 0,444. Penelitian ini juga sejalan dengan Prabowo 2015 hasil analisis data diperoleh perhitungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan, kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal diketahui Fhitung masing-masing sebesar 18,02X1, 34,56X2, dan 21,88X3 >Ftabel 4,60 jadi hipotesis diterima. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan, dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal pada atlet klub bola voli Putra Mustika Blora tahun 2015, atau dengan Asnaldi 2020 daya ledak otot lengan memiliki kontribusi yang berarti terhadap ketepatan smashsiswa SMKN 1 Solok-Selatan sebesar 41,22%. Artinya ketepatan smash dapat ditingkatkan melalui daya ledak otot lengan. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan dari faktor situasi dan kondisi atlet. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan dikarenakan pada saat pengambilan data, atlet selama 7 bulan terakhir tidak melakukan latihan rutin karena situasi Pandemi Covid-19, sehingga kondisi fisik atlet menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam lagi bagaimana daya ledak otot lengan bisa berhubungan dengan pukulan smash penuh. Hubungan antara tinggi lompatan terhadap hasil pukulan smash penuh Seorang pemain bulutangkis bila sedang melakukan jump smash, pemain harus melompat dengan ketinggian maksimal. Pentingnya faktor strength dan power otot tungkai dalam permainan bulutangkis, maka diperlukan metode latihan yang mampu Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 2021 29 meningkatkan strength dan power otot tungkai tersebut. Terdapat perbedaan yang nyata signifikan diantara teknik loncatan vertikal dan teknik loncatan parabol depan terhadap akurasi shuttlecock. Terdapat perbedaan yang nyata signifikan teknik loncatan vertikal dan teknik loncatan parabol depan terhadap kecepatan shuttlecock. Dimana teknik loncatan parabol depan memiliki hasil lebih baik dari pada loncatan vertikal. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap 50 atlet bulutangkis diperolah hasil rx3,y =-0, 008 yang lebih kecil dengan rtabel untuk 50 orang sampel yakni 0,273. Secara kuantitatif hasil ini menyimpulkan tinggi lompatan tidak ada hubungan dengan hasil pukulan smash atlet bulutangkis. Kondisi ini terlihat dari hasil test tinggi lompatan dengan tiga percobaan, secara akumulatif yang dilakukan Calvin responden ke-1 yang mampu melompat setinggi 7,9 centimeter namun berhasil memukul 15 pukulan smash. Hal ini berbeda dengan Agus responden ke-27 yang hanya mampu melompat setinggi 5,15 meter mampu memukul dengan sempurna 20 pukulan smash. Dua perbandingan tersebut semakin menguatkan bagaimana tinggi lompatan tidak menjamin seorang atlet untuk mampu memukul smash dengan cukup banyak dalam dua puluh kali percobaan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan antara tinggi lompatan dengan hasil pukulan smash pada atlet bulutangkis. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gustaman 2019, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi lompatan dengan kemampuan smash bulutangkis, dapat dilihat dari nilai sebesar 0,85 72,5%. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan dari faktor situasi dan kondisi atlet. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan dikarenakan pada saat pengambilan data, atlet selama 7 bulan terakhir tidak melakukan latihan rutin karena situasi Pandemi Covid-19, sehingga kondisi atlet secara fisik menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam lagi bagaimana tinggi lompatan bisa berhubungan dengan pukulan smash penuh. Tidak adanya pengaruh antara ketiga variabel X terhadap variabel Y, bukan berarti hasil pengukuran terhadap atlet bulutangkis ini tidak dapat diterima. Dari hasil pengukuran ini, pada dasarnya terlihat bahwa 50 orang atlet yang di test sudah memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk menjadi atlet bulutangkis, oleh karena itu apapun hasil pengukuran dari ketiga variabel X tidak akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan smash. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil pukulan smash yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pukulan smash penuh atlet bulutangkis antara lain, fisik, taktik dan mental yang dimiliki atlet tersebut. Fisik yang prima pada saat pengukuran cukup menentukan atlet dalam memukul 20 smash penuh dalam satu pengukuran. Hal ini juga berlaku pada taktik yang dimiliki atlet seperti kemampuannya dalam menangkap ketepatan shuttlecock untuk jatuh dititik utama ketika melakukan smash, dan bagaimana kecepatan tangan dalam melakukan smash. Sikap mental seorang atlet juga menentukan keberhasilannya dalam melakukan smash penuh seperti ketenanganoptimistik. Faktor eksternal juga memberikan pengaruh terhadap pukulan smash penuh atlet bulutangkis. Faktor eksternal tersebut meliputi pelatih, sarana dan prasarana, keluarga, lingkungan dan gizi. Aspek pelatih cukup mempengaruhi seperti kecakapan pelatih untuk memberikan instruksi latihan yang memadai akan membantu atlet dalam mencapai hal yang maksimal dalam latihan. Aspek sarana dan prasarana seperti gedung, latihan, peralatan lainnya juga turut membantu atlet dalam menciptakan kondisi latihan yang baik. Keluarga pada dasarnya tidak terlalu mempengaruhi hanya saja latar belakang keluarga yang mendukung sangat membantu atlet bulutangkis untuk mampu meraih hasil yang maksimal. Aspek lingkungan seperti pertemanan antar atlet juga menjadi faktor yang Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 202130 memberikan kontribusi untuk membentuk keyakinan dan rasa optimistik seorang atlet. Perasaan mendapat dukungan dari rekan sesama atlet akan mampu meningkatkan emosional yang positif bagi atlet bulutangkis. Faktor eksternal lainnya ialah gizi seorang atlet. Gizi disini termasuk asupan makanan bergizi akan menentukan kondisi fisik ideal atlet dan tentu mempengaruhi kemampuan atlet dalam melakukan pukulan smash penuh PENUTUP Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kekuatan otot perut, daya ledak otot lengan, dan tinggi lompatan tidak berhubungan dengan hasil pukulan smash penuh pada atlet bulutangkis di kota Manado. Berdasarkan penelitian ini harus dilakukan penelitian lanjutan tentang kontribusi kekuatan otot perut, daya ledak otot lengan, dan tinggi lompatan terhadap hasil pukulan smash pada sample size lebih besar. REFERENSI Aksan, H. 2012. Mahir Bermain Bulutangkis. Nuansa Cendikia. Bandung Andara, E. H. 2017. Perbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17. Jurnal Unnes. 2 3 Arisman, A, & Saripin, S. 2018. Hubungan kelentukan pergelangan tangan dan power otot lengan-bahu dengan hasil akurasi smash bulutangkis putra pada PB Angkasa Pekanbaru. Journal Of Sport Education. 11 9-16. Asnaldi, A., Nirwandi, N., & Aprisandy, D. 2019. Pengaruh weight training terhadap peningkatan daya ledak otot lengan. Sport Science, 19 1, 1–9. Depdiknas. 2010. Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahun. Depdiknas. Jakarta. Haq, P, F. 2016. Kontribusi Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Peras Tangan, Dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Pukulan Jumping Smash Pada Atlet Bulutangkis Kabupaten Jombang. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Artikel Skripsi. Hasyim, N., & Muhajir. S. 2021. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Elex Media Komputindo. 98 Hal Hermanto, Bambang., Ramadi, R., Agust, K., 2016. Hubungan antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan Siapi-api." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, vol. 3, no. 2. Irwan, L, M., Candra, D, W., & Muliyani, S, E. 2018. Hubungan Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahun 2018. Jurnal Undikma. 5 2 Ismaryati. 2011. Tesdan pengukuranolahraga. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Kridisuwarso, B., & Hakim, A, A. 2014. Biomekanika Olahraga. CV Jakad Media Publishing; Surabaya. 106 Hal. Legeayem, T, R., & Wiriawan. 2017. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan, Otot Perut, Otot Kaki, dan Power Kaki Terhadap Jumping Smash Pada Bulutangkis. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 20 1 Lisdiantoro, G. 2016. Hubungan Antara Koordinasi Mata Tangan, Power Otot Lengan dan Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan Pukulan Smash Dalam Permainan Bulutangkis. Premiere Educandum. Volume 6 Nomor 2. Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 2021 31 Ostojić. Stojanović M., Ahmetović Z. 2010. Vertical jump as a tool in assessment of muscular power and anaerobic performance. Med Pregl. 635-6371-5. Permadi, G, A., 2017. Survey Tingkat Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis PB. Pahlawan Sumenep. Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol. 3, No. 2. Poole, J. 2016. Belajar bulutangkis. CV. Pioner Jaya. Bandung. Prabowo, D, A. daya ledak otot tungkai kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal. Universitas Negeri Semarang. Tesis Rinaldi, M. 2020. Buku Jago Bulutangkis. Cemerlang; Tangerang Selatan 100 Hal. Setiawan, A. 2020. Akurasi smashforehand bulutangkis dikaitkan dengan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Jurnal Unsur. Volume 10 Nomor 1 Edisi Juni 2020. Setyawan, I. 2016. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dan Power Otot Tungkai dengan Ketepatan Smash dalam Permainan Bulutangkis Siswa Sekolah Bulutangkis Mataram Raya Sleman Tahun 2016. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Vol 5, No 8. Surahman, F., Yeni, H, O., & Sanusi, R. 2019. Hubungan Daya Ledak Otot Lengan Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Smash Bulutangkis Pada Ekstrakurikuler Siswa Sma N 2 Karimun. Jurnal Pendidikan MINDA. Vol. 1, No. 1 Yuliawan, D. 2017. Bulutangkis dasar. Yogyakarta CV Budi Utama. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aprisandy Arie Asnaldimengetahui seberapa besar pengaruh Weight Training menggunakan Bench Press terhadap daya ledak otot lengan atlet karate Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2019 di Gedung Labor FIK tepat nya di aula karate dan Fitnes Centre. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet karate Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang yang berjumlah 30 orang dimana sebanyak 22 orang atlet putra dan 8 orang atlet putri yang berusia 18-25 tahun dan sampel diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling sebanyak 15 orang atlet putra dan putri yang berumur 18-20 atau Under 21. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan tes Two Hand Medicine Ball Push. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-test. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t-test. Hasil pengolahaan data dalam penelitian ini adalah 1 diperoleh rata-rata menjadi artinya penerapaan Weight Training dengan bentuk latihan beban menggunakan bench press dapat menungkatkan daya ledak otot lengan ditandai dengan diperoleh thitung 5,1376 > ttabel artinya penerapan Weight Training manggunakan Bench Press dapat meningkatkan daya ledak otot lengan atlet karate Pendidikan Olahraga Unverisitas Negeri Padang, dimana menunjukan hasil yang baik. Anang SetiawanFauzan EffendiMohammad TohaPada permainan bulutangkis, smash merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan poin. Kekuatan otot lengan dan ketepatan pukulan menjadi beberapa kunci suksesnya pukulan smash. Keterkaitan kedua faktor penentu pukulan smash tersebut perlu diketahui hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand dalam permainan bulutangkis. Metode dalam penelitian menggunakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tes pengukuran keterampilan smash forehand. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Pearson product moment. Populasi dan sampel yang digunakan ialah mahasiswa UKM bulutangkis dengan sampelnya menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash forehand. 2 Terdapat hubungan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand. 3 Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand dalam permainan Lisdiantorop>This study has a purpose to determine the relationship between each variable. This study used descriptive correlational study. The study population was students of IKIP PGRI MADIUN in total 60 students. The research sample was 30 male students with techniques purposive sampling. This research resulted in the following conclusions 1 there is a significant correlation between hand-eye coordination with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns rhitung = 5% rtabel 0463. 2 there is a significant correlation between muscle power arm with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns r hitung = 0651> r tabel 5% 0463 3 there is a significant correlation between the strength of the abdominal muscles with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value r tabel 0463. Turns r hitung = 0549> 5% r tabel 0463. 4 there is a significant correlation between hand-eye coordination, power arm muscles and abdominal muscle strength with the ability to smash, Retrieved of 12,581 correlation coefficient, with F table db = 3 opponents 26 with a significance level of 5% = turns F regresi price = > prices F tabel 5% = ArismanSaripin Saripin Aref VaiMasalah dalam penelitian ini adalah terlihat bahwa kemampuan smash mereka masih kurang baik, arah cock datar dan tidak menukik, pukulannya gampang dikembalikan, jalan bola tidak kencang, cock sering keluar lapangan atau tidak mengarah pada sasaran dan juga masih ada yang menyangkut di net. Hal ini diduga karena kelentukan pergelangan tangan dan power otot lengan-bahu yang sehingga mengakibatkan akurasi smash tidak mengarah pada arah sasaran smash. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power otot lengan-bahu Dengan Hasil Akurasi Smash Bulutangkis Putra Pada PB. Angkasa Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel yaitu keseluruhan populasi total sampling atlet bulutangkis putra PB. Angkasa Pekanbaru berjumlah 8 orang. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi. Kemudian, tes data menggunakan tes normalitas, tes produk momen korelasi, dan tes bahwa Lhitung variabel X1 = 0,254, Lhitung variabel X2 = 0,140 dan Lhitung variabel Y= 0,190 dimana Ltabel diperoleh 0,285 α = 0,05, dengan demikian Lhitung = 0,254 < Ltabel 0,285 pada variabel X1, Lhitung 0,140 < Ltabel = 0,285 pada variabel X2 dan Lhitung = 0,190 < Ltabel = 0,285 pada variabel Y , dengan kata lain disimpulkan bahwa data X1, X2 dan Y berdistribusi strength and anaerobic power could be assessed by single and multiple vertical jump testing procedures. Anaerobic capacity measured by vertical jump testing is highly correlative with athletic performance, as compared to other anaerobic testing procedures. The most frequently used protocol with contact mat or force platform consists of single jump squat jump, drop jump, countermovement jump and serial jump testing with different duration. Measured variables include jump height and duration along with absolute and relative peak muscular power. Several investigators have clearly shown superior jump performance variables in elite athletes as compared to non-elite subjects. Differences obtained could be due to genetic factors and acute or prolonged effects of training regimen. withPerbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17H E H AksanAksan, H. 2012. Mahir Bermain Bulutangkis. Nuansa Cendikia. Bandung Andara, E. H. 2017. Perbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17. Jurnal Unnes. 2 3Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahunDepdiknasDepdiknas. 2010. Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahun. Depdiknas. HaqHaq, P, F. 2016. Kontribusi Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Peras Tangan, Dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Pukulan Jumping Smash Pada Atlet Bulutangkis Kabupaten Jombang. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Artikel antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan SiapiapiN HasyimS MuhajirBambangR RamadiK AgustHasyim, N., & Muhajir. S. 2021. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Elex Media Komputindo. 98 Hal Hermanto, Bambang., Ramadi, R., Agust, K., 2016. Hubungan antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan Siapiapi." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, vol. 3, no. Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahunL IrwanM CandraW MuliyaniIrwan, L, M., Candra, D, W., & Muliyani, S, E. 2018. Hubungan Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahun 2018. Jurnal Undikma. 5 2
Apapunalasan Anda untuk mencari artikel tentang doa bisaloncat lbih tinggi dan pukulan lbih keras, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang doa bisaloncat lbih tinggi dan pukulan lbih keras yang sedang Anda Teknik Dasar Lompat Tinggi – Pada kali ini akan menerangkan materi tentang Lompat Tinggi yang mana pembahasanya meliputi pengertian, cara bermain, peraturan, teknik dasar, contoh gambar lapangan dan berita tentang Olahraga secara lengkap. Lompat tinggi adalah salah satu acara olahraga yang paling diidamkan dan selalu mendapat banyak perhatian. Lompatan tinggi pertama kali diperkenalkan pada 1887 dan pada 1896 lompat tinggi diperkenalkan dalam olahraga Olimpiade. Acara ini adalah acara yang ramai karena para atlet menggunakan gaya lompat yang berbeda Kompetisi lompat tinggi dimulai di Skotlandia pada abad ke-19. Tidak bisa sembarangan saat gaya yang dapat digunakan. Pada abad ini, pelompat tinggi harus menggunakan gaya gunting dan jatuh ke tanah. Gaya lompat jauh menyebabkan cedera pada peserta untuk menjaga cedera serendah mungkin dengan menggunakan tikar sebagai alat pendaratan. Lompat tinggi adalah salah satu olahraga yang menguji keterampilan melompat Anda dengan melewati mistar gawang. Tujuan dari olahraga lompat tinggi ini adalah untuk mencapai lompatan tertinggi ketika melintasi tiang pada ketinggian tertentu. Ketinggian mistar gawang, yang harus dilampaui oleh atlet lompat tinggi minimal 2,5 meter dengan panjang minimal 3,15 meter. Olahraga lompat tinggi dilakukan di lapangan olahraga tanpa menggunakan alat-alat tertentu. Lompat tinggi adalah olahraga yang menguji kemampuan melompat dengan melewati mistar gawang. Melompat adalah cabang atletik. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk mencapai lompatan tertinggi ketika melewati mistar pada ketinggian tertentu ketinggian palang harus setidaknya 2,5 meter, sedangkan panjang palang setidaknya 3,15 meter. tanpa alat bantu. Dalam pertandingan, mistar gawang dinaikkan setelah peserta telah melampaui mistar gawang. Peserta harus melompat dengan satu kaki. Peserta dapat melompat pada awal yang diinginkan, yang dianggap dibatalkan jika peserta menyentuh mistar gawang dan tidak melompat. Menjatuhkan bilah selama lompatan atau menyentuh area pendaratan jika gagal melompat Peserta yang tidak melewati bilah tiga kali berturut-turut tanpa membawanya pada level di mana kesalahan terjadi akan dikeluarkan dari permainan gagal sehingga dia tidak bisa lagi mengikuti aturan. Ketinggian lompatan diukur secara vertikal dari tanah ke bagian tengah di samping lapangan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk melompat tiga kali. Jika seorang peserta tidak melewati mistar tiga kali berturut-turut, mereka dinyatakan gagal, dan untuk menentukan kemenangan, peserta harus mencoba untuk melompat setinggi mungkin. Pemenang ditentukan oleh lompatan tertinggi yang harus dilewati. Teknik Dasar Lompat Tinggi Sejarah dari Lompat Tinggi Sejarah Lompatan tinggi dicatat untuk pertama kalinya di Olimpiade di Skotlandia pada abad ke-19. Jenis melompat pada saat itu adalah jenis gunting. Sekitar abad ke-20, gaya lompat tinggi dimodernisasi oleh seorang Irlandia-Amerika bernama Michael Sweeney. Pada tahun 1895, Michael Sweeney berhasil membuat lompatan 1,97 meter ke timur, yang tampak seperti gunting, tetapi memperpanjang punggungnya dan meratakan palang. Seorang Amerika lain bernama George Horine mengembangkan teknik melompat yang lebih efisien yang disebut Western Roll. Teknik ini memungkinkan Horine pada tahun 1912 untuk melompat hingga 2,01 meter. Di Olimpiade di Berlin 1936, teknik lompat ini menjadi dominan dan lompatan tinggi dimenangkan oleh Cornelius Johnson, yang mencapai ketinggian 2,03 meter. Selama empat dekade berikutnya, jumper Amerika dan Soviet telah mendorong pengembangan teknik mengangkang. Charles Dumas adalah orang pertama yang menggunakan teknik ini untuk mencapai ketinggian 2,13 m pada tahun 1956. Orang Amerika John Thomas mencetak rekor dunia pada tahun 1960 dengan ketinggian melompat 2,23 m. Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih layanan selama empat tahun ke depan. Pelompat Soviet mencapai ketinggian melompat 2,28 m dan memenangkan medali emas Olimpiade pada tahun 1964 sebelum kecelakaan sepeda motor mengakhiri karirnya Dari Brumel, para atlet mencoba mempelajari dan mengembangkan olahraga lompat tinggi, sejauh ini terdapat gaya yang berbeda dalam olahraga lompat tinggi di seluruh dunia termasuk gaya gunting, gaya rol barat, gaya guling straddle, dan gaya flop fosbury. Meskipun acara lompat tinggi termasuk dalam kompetisi Olimpiade kuno, acara lompat tinggi dikatakan telah terjadi di Skotlandia pada ketinggian 1,68 meter pada awal abad ke-19. Ada gaya tertentu yang perlu dikuasai untuk menghindari kecelakaan pada abad ke-19, peserta melompat dan jatuh ke halaman dengan gunting dengan berpaling dari lompat tinggi dengan mendarat di atas tikar sehingga kecelakaan dapat diminimalkan . Atlit lompat tinggi sekarang menggunakan teknik kegagalan Fosbury. Tingkatan Posisi Lompat Tinggi Jika Anda ingin melakukan lompatan tinggi, berbagai teknik harus dipertimbangkan. Ada 4 level posisi yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan teknik lompat tinggi Posisi awalan harus dijalankan ke arah bilah palangPosisi refleks adalah menggerakkan tumpuan kaki di lantai dasar untuk mengangkat tubuh ke arah melayang adalah kekuatan ketika posisi tubuh berada di atas bar atau di udaraPosisi mendarat adalah jatuhnya tubuh di atas matras Style Lompat Tinggi Berikut ini adalah 4 jenis gaya lompat tinggi yang biasa digunakan oleh atlet lompat tinggi Teknologi Straddle-Gaya Bolster Kekuatan baut straddle adalah kekuatan di mana tubuh kita melewati batang dengan memutar dan memutarnya lagi. sehingga postur kita di palang diarahkan ke bawah. Cara gaya bergulir dilakukan adalah bahwa pelompat tinggi harus mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah. Kaki bersandar pada kaki terkuat dan kemudian mengayun ke depan. Setelah kaki berayun untuk dapat melewati palang, kita dengan cepat membalik tubuh kita sehingga postur kita berada di atas palang. Kami mencoba membuat bokong kami lebih tinggi dari kepala kami sehingga kepala sedikit bengkok. Gunakan kaki kanan saat mendarat dan tangan kanan saat menggunakan kaki kiri, dan sebaliknya. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan awalan dari samping antara 4, 6, 8 atau 10 langkah, tergantung pada ketinggian tujuan yang ingin kita lewati. Saat menggunakan kaki kiri sebagai kaki, ayunkan kaki kanan kembali ke depan. Setelah kaki diayun melewati, posisikan tubuh di udara atau di atas bar di posisi tengkurap. Posisi pinggang coba lebih tinggi dari posisi kepala. Ketika posisi jatuh adalah alas di kedua tangan dan kaki ayun pertama telah mendarat. Kemudian gulingkan tubuh terlebih dahulu dengan punggung tangan Anda dan akhiri di bahu Anda. Teknik Straddle-Prefix Jangan mengambil posisi persegi terlalu jauhBerlari dengan kecepatan sedangPosisikan awalan dari samping sekitar 30 derajat atau 40 derajat sehubungan dengan posisi bilah lompatMelainkan pasakTeknik tolakan mengangkangDengan ottoman yang diisolasi dengan mistar gawangDengan reaksi penolakan, tubuh sedikit berbaring ke belakang atau sedikit bersandarPosisi tinja menolak untuk naik sampai kedua lutut lurus dan tangan dan kaki diayunkan ke depan dengan kekuatan penuh Teknik Mengangkang di Atas Materas CenderungKetika tubuh mulai jatuh, posisi kaki harus segera diregangkan ke belakangTeknik pendaratan straddleJika Anda menggunakan kaki kiri, kaki kanan digunakan pertama kali di posisi pendaratan. Kemudian lanjutkan dengan gerakan posisi roll. Kegagalan Gaya Fosbury Gaya ini dirancang oleh Dick Ricarod Fosbury, pelompat tinggi dari Amerika Serikat yang merupakan master pertama lompat tinggi di Olimpiade 1968 di Meksiko. Sejak saat itu, banyak atlet mempelajari gerakan unik ini. Keunikan dari gerakan Fosbury adalah bahwa tubuh terlentang di atas mistar dan masih jatuh dengan punggung dalam posisi terlentang. Cara turun dari rak dengan teknik ini adalah kebalikan dari teknik straddle. Ketika rel melompat berguling-guling dari palang di atas palang. Sebaliknya, ketika teknik gagal mengarah sedikit ke kiri, tidak lagi tegak lurus terhadap batang. Teknik Awalan-flop Di awal teknik flop pendaratan dari depan, tegak lurus dengan palang. Saat Anda menggunakan kaki kiri sebagai penyangga dari depan ke kanan. Jika Anda mengubah arah kemiringan ke kiri di langkah terakhir, itu tidak akan lagi berdiri secara vertikal di atas bilah. Teknologi Tolakan Gagal Gunakan kaki terkuat di pangkalanSaat menggunakan kaki kiri, angkat dengan lutut ditekuk sambil memutar tubuh Anda ke arah awalanTubuh harus berbalik ke palangBagian belakang dekat bar di bawahPosisi bengkok saat melewati mistar Teknik Gagal atas Penguasa Headboard harus terlebih dahulu melewati bilahSelain itu, dengan posisi telentangKembali ke ketinggian maksimum tercapai dan pinggang melewati bar, posisi kedua kaki digerakkan atau diayunkan untuk melewati bar dengan sempurna. Mendarat Bagian tubuh yang pertama kali mendarat dengan teknik ini adalah bagian belakang. Hal ini disebabkan posisi telentang saat mendarat dan teknik ini hanya boleh dilakukan dengan busa pendaratan. Gaya Gunting Gunting Gaya Gunting ditemukan oleh Sweney, Gaya Gunting sering juga disebut Gaya Sweney. Sebelumnya pada tahun 1880, Mr. Swenwy menggunakan gaya squat, tetapi ia percaya gaya tersebut tidak tepat sampai akhirnya ia mengubahnya menjadi gaya gunting. Kemudian Sweney menciptakan gaya lompat tinggi lain pada tahun 1895, “Gaya Gunting Samping”. Gaya Roll-Sisi Barat-Roll Gaya ini diciptakan oleh G. Horin, yang berasal dari Amerika pada tahun 1912, tetapi sangat disayangkan bahwa gaya ini tidak dapat berkembang karena konflik peraturan. Gaya side-roll digunakan untuk lompat tinggi. Ketika kita melewati palang, posisi kepala kita cenderung lebih rendah dari pinggul kita. Jadi ini tidak valid. Oleh karena itu, gaya ini tidak pernah digunakan dalam lompatan tinggi. Untuk Awalan Area awalan panjang. tidak terbatas setidaknya 15 mArea dasar harus rata dan kemiringan 1 100 Jump bar Jump bar harus kuat dan kuat, dapat dibuat dari bahan apa saja dan berjarak 3,98 – 4,02 lompat terbuat dari kayu, logam atau bahan lain yang cocok untukPanjang bar lompat adalah 3,98 – 4,02 m dan berat maksimum bar adalah 2,00 kgDiameter penggaris antara 2,50 – 3,00 m, penampang bulat dan permukaan harus rata dengan ukuran 3 cm x 15 cm x 20 cmDukungan slat adalah lebar 4 cm dan panjang 6 cmArea pendaratan Area pendaratan setidaknya berukuran 3 x 5 m dan terbuat dari busa dengan tinggi 60 cm. Ada kasur dengan ketebalan 10 hingga 20 cm di atasnya. Alat Alat Yang Dipakai Di Olahraga Lompat Tinggi Acara lompat tinggi ini membutuhkan area dan peralatan khusus untuk menjadikan lompatan salah satu acara olahraga. Seorang pembela prestasi atletik terbaik harus memastikan bahwa semua ini terjadi sebelum pertandingan dimulai. Perangkat yang diperlukan meliputi Tinggi Melompat Bar Diperlukan dua kutub dan kutub ini tidak boleh diubah selama pertandingan. Misalnya, jika posisi perlu diubah, ini harus dilakukan setelah putaran di mana semua peserta terlibat. Kedua kutub harus dilengkapi dengan alat pendukung khusus sehingga kutub dapat diatur tanpa jatuh. Lompat Tinggi Bar Tiang lompat tinggi harus dibuat seolah-olah memiliki bentuk bundar atau segitiga, bukan kayu, logam atau bahan. Panjang batang harus sesuai dengan jarak antara dua batang yang terpasang. Bilah palang ini diletakkan pada bilah yang membawa alat pendukung tipikal. Ini harus mudah dinaikkan atau diturunkan pada tiang. Bidang Mendarat Dalam peringkat pertama dari acara lompat tinggi, para pendukung kurang memperhatikan area pendaratan. Akhirnya, dengan teknik melompat dan pendaratan tertentu, perlu untuk menyediakan tempat pendaratan yang cocok. Sebelum sejumlah teknik atau gaya lompat diperkenalkan, area pendaratan terdiri dari satu area yang diisi dengan pasir lembut dan lembab. Sekarang area pendaratan digunakan untuk acara lompat tinggi ini dengan lembut atau lembut dengan selimut atau persegi panjang. Tilam atau pengala lunak ini harus ditempatkan dengan tepat di belakang dua lompat tinggi. Menara berbentuk kerucut atau seperti karet dapat digunakan selama cocok untuk pendaratan peserta. Pita Pengukur Pita pengukur harus mengukur ketinggian lompatan yang berhasil dilakukan oleh setiap peserta. Ukuran hanya dibuat satu kali sebelum lompatan dimulai setelah bilah dinaikkan. Sekarang alat pengukur elektronik digunakan dalam kasus lompatan tinggi untuk dapat melakukan proses pengukuran dengan cepat dan tepat. [su_box title=”Teknik Lompat Tinggi” box_color=”043b27″] Teknik dasar gaya lompat tinggi a. awalanBerbeda dengan straddle, awalan dimulai pada kegagalan dari awal, dilakukan dengan sangat cepat, dengan memutar atau memutar dengan lembut dan tegak lurus ke posisi palang. Awalan dari depan ke palang kanan jika bersandar di kaki kiri. Pada langkah terakhir, ubah arah kemiringan ke kiri, tidak lagi tegak lurus ke bar. b. penolakanGerakan jika ada penolakan Ketika kaki kanan sedang beristirahat, kaki kanan sedang beristirahat, Kaki kiri dengan lutut ditekuk ke arah awalan, Tubuh menarik ke palang, Diikuti oleh gerakan melintang melintasi bar dengan punggung melengkung. c. Postur tubuh di atas mistarPostur di atas mistar adalah gaya lompat tinggi. Sikap gagal adalah Kepala melewati bilah terlebih dahulu Diikuti oleh punggungKembali ke palang Setelah titik tinggi maksimum dan bokong telah melewati kutub, kedua kaki diputar ke atas agar dapat melintasi kutub sepenuhnya Dagu ditarik ke dada dan punggung atlet ditempatkan di atas mistar menyerupai panah d. mendaratAnggota badan yang mendarat pertama adalah bagian belakang. Sikap sepeda telentang saat mendarat. Karena itu pantulan tinggi ini hanya dimungkinkan pada busa. Jangan coba gaya gagal di sandpit. Teknik Dasar Gaya lompat lompat tinggi a. awalanAwalan harus cepat dan melengkung dengan jarang sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah Persiapkan diri untuk penolakan dengan irama awalan Persiapkan sudut mulainya. Generasi arah gerakan horisontal diubah menjadi kecepatan vertikal. b. penolakanSalah satu kaki terkuat digunakan untuk penolakan. Jika kaki kanan digunakan untuk tolakan, awalan ada di sisi kiri penguasa. Tujuan penolakan adalah sebagai berikut Mengembangkan kecepatan resistensi pada sudut berat badan yang optimal. Dapatkan waktu untuk berlebihan dengan apa yang dibutuhkan di atas panggung Ubah arah gerakan horizontal ke arah vertikal. c. Postur tubuh di atas mistarKami merekomendasikan postur ini saat Anda berada di palang dengan kedua kaki terkulai lemas. Cobalah untuk menarik dagu sedikit ke arah dada Anda, dan punggung Anda berada di atas palang, yang merupakan lengkungan pegas. Tujuannya adalah sebagai berikut Bawa bagian tubuh dengan nyaman di atas mistar Bawa berat sesedikit mungkin dengan bar tanpa menyentuh atau menjatuhkannya Mendarat dengan sangat baik dan aman d. mendaratPostur pendaratan adalah postur jatuh setelah melintasi busa, sedangkan cara yang baik untuk melakukan pendaratan adalah sebagai berikut Jika pendaratan terdiri dari matras, sisi pundak dan punggung adalah posisi jatuh terlebih dahuluJika pendaratan ada di pasir, yang mendarat pertama adalah kaki. Kaki kanan kemudian berguling ke depan dan bersandar di bahu bahu kanan. Teknik dasar gaya lompat tinggi / gaya lompat tinggi a. Langkah Jalankan AwalanAwalan berjalan yang mengangkang seperti berjalan dalam garis lurus yang meluncur dari depan tikar pendaratan. Sudut yang disarankan adalah sekitar 20-30 derajat dari garis kasur. Namun, awalannya bisa dalam bentuk busur pada sudut 45 hingga 55 derajat ke posisi penggaris. Diperlukan tingkat inisiasi awal untuk memberi tubuh dorongan untuk menyeberangi bar. Oleh karena itu, awalan dijalankan pada kecepatan yang cukup tinggi. Panjang awalan adalah delapan langkah, dalam empat langkah terakhir itu lebih luas dari empat awalan pertama. Untuk mengandalkan titik pivot yang benar, disarankan untuk menggunakan tanda. Jika posisi kaki adalah dengan kaki kiri, awalan dimulai seperti lompatan dari sisi kiri. b. teknologi penolakanMemukul mundur pijakan kaki dengan kaki terkuat untuk gerakan ke atas maksimum. Langkah terakhir sedikit lebih lebar dan disertai dengan postur tegak, yang disertai dengan gerakan ke atas untuk mencapai titik berat yang lebih tinggi. Postur yang sedikit terangkat dapat menciptakan sudut penyangga yang lebih besar, sehingga memudahkan untuk mengayunkan kaki. Gerakan kaki ayun lurus, tetapi tidak kaku. Setelah kaki kanan diayunkan dan tubuh diangkat dengan kaki penopang. Ketika Anda berjalan di atas mistar, ayunkan kaki Anda lebih tinggi dari kepala Anda dan silangkan mistar di depan sisa Bada. c. Bentuk pergerakan melewati penguasaSetelah mencapai ketinggian maksimum, tubuh diputar sepenuhnya ke kiri, dengan kepala mengarah ke bawah di atas mistar dengan perut dan dada ke bawah. Bangku yang awalnya digantung menari dalam posisi kangkang. Pada titik ini, kaki kanan telah jatuh dan tangan siap membantu mendarat. d. teknik pendaratanSetelah melewati mistar, tubuh bisa jatuh langsung di punggungnya, yang tidak berbahaya baginyaJumper. Tetapi jika situs pendaratannya adalah sebuah pasir. Karena itu pendaratan berlangsung dengan kaki kanan dan didukung dengan kedua tangan [/su_box] Demikian Pembahasan kali ini mengenai Teknik Dasar Lompat Tinggi. Dan Jangan Lupa Tetap Kunjungi karena banyak artikel menarik dan bermanfaat. Terimaksih telah setia bersama kami dan tetap sinau ya sobat semua. Baca Juga Teknik Dasar Lompat JauhTeknik Dasar Lari Jarak PendekTeknik Dasar Permainan Bola KastiTeknik Dasar Pencak SilatTeknik Dasar Tenis MejaTeknik Dasar Bulu TangkisTeknik Dasar Bola Voli Apapunalasan Anda untuk mencari artikel tentang Amalan al-quran untuk bisa lompat tinggi dan pukulan kuat, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang Amalan al-quran untuk bisa lompat tinggi dan pukulan kuat ZuyG3tz.
  • 6g4h4i67up.pages.dev/104
  • 6g4h4i67up.pages.dev/328
  • 6g4h4i67up.pages.dev/101
  • 6g4h4i67up.pages.dev/96
  • 6g4h4i67up.pages.dev/103
  • 6g4h4i67up.pages.dev/27
  • 6g4h4i67up.pages.dev/266
  • 6g4h4i67up.pages.dev/2
  • 6g4h4i67up.pages.dev/308
  • ilmu lompat tinggi dan pukulan keras