3 Batuan sedimen organik Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan sisa-sia bagian tubuh makhluk hidup dan mineral- mineral yang dihasilkannya. Cirit utama batuan sedimen organik adalah memiliki warna yang gelap sampai ke hitam. 4. Batuan sedimen vulkanik Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil letusan gunung berapi. Tahukah kamu jika lempung termasuk dari jenis batuan? Ya, lempung yang biasa digunakan untuk pembuatan gerabah termasuk salah satu jenis batuan endapan. Apakah kamu tahu contoh batuan sedimen lainnya? Hem.. untuk lebih jelasnya, yuk ikuti ulasan tentang klasifikasi batuan sedimen dan contoh batuan endapan Isi1 Pengertian Batuan Sedimen2 Ciri-ciri Batuan Sedimen3 Proses Pembentukan Batuan Litifikasi dan Transportasi Material Sedimen4 Klasifikasi Batuan Batuan sedimen Batuan sedimen Batuan Sedimen Batuan Sedimen Organik5 Contoh Bantuan Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu BaraPengertian Batuan Sedimensumber sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya penyatuan dan pembatuan dari serpihan batuan litifikasi. Kebanyakan batuan endapan hasil proses pelapukan dan erosi dari batuan sebelumnya. Sebagian lagi merupakan tumpukkan dari abu vulkanis, bahan-bahan organis, meteroit, dan mineral-mineral yang terbawa pelapukan batuan terjadi melalui pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukan dan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi terjadi jika energi transpor sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut. Material batuan endapan terdiri dari berbagai jenis ukuran partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan juga Vulkanisme Serta Dampaknya Terhadap KehidupanCiri-ciri Batuan SedimenCiri-ciri fisik yang umum dalam struktur batuan endapan adalahBerlapis, batuan endapan membentuk lapisan antara batuan yang satu dengan yang lainnya. Biasanya, antar batuan itu direkatkan oleh matrik sepertimateri silikon oksida. Bidang perekat ini biasa disebut bidang yaitu ciri batuan endapan yang dilihat dari ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan endapan. Secara umum, terbagi menjadi dua yaitu klastik dan non gelombang, terjadi akibat gerakan arus air pada permukaan lapisan batuan. Biasanya terjadi di pantai atau lapisan batuan endapan sering memperlihatkan warna yang berlainan antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisan batuan tersebut. Mangan menimbulkan warna ungu gelap, limonit menyebabkan warna kuning, dan hematit menyebabkan warna yaitu keadaan bagian dalam lebih keras dibandingkan massa batuan pembungkusnya. Biasanya komposisi seperti ini terdapat pada batuan serpih, batu gamping, dan batu geode, yaitu keadaan kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang dan pada bagian tengah batuan terdapat deretan yaitu kondisi batuan yang terdapat sisa-sisa makhluk hidup. Beberapa batuan sedimen terbentuk karena campuran endapan organisme yang telah mati. Sisa organisme mati dan terendap bersama dengan material sedimen kemudian termampatkan sehingga membentuk batuan sedimen kerut mud crack, biasa ditemukan pada dasar perairan seperti danau, empang, sungai, ataupun pantai. Rekah kerut ini adalah lapisan batuan yang mengendap pada dasar perairan karena berat Pembentukan Batuan Sedimensumber Santoso 1985 menjelaskan pembentukan batuan sedimen melalui beberapa proses sebagai berikutpelapukan fisika dan kimia dari bahan induk,transportasi hasil-hasil pelapukan oleh air, es, angin ataupun gravitasi,deposisi bahan tersebut pada basin sedimen, danpemadatan dan sementasi menjadi batuan yang Soetoto 1981 menjelaskan jika lithifikasi dapat disebabkan oleh proses-prosesPerekatan comentation. Materi SiO2, Fe2O3 atau CaCO3 berfungsi sebagai perekat/ compaction.desikasi desication, keluarnya air dari pori-pori dankristalisasi crystalization.Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami pelapukan, dorongan oleh air, pengikisan, diagnesa, transportasi dan litifikasi. Batuan ini mengendap pada bagianbagian yang lebih rendah dibandingkan batuan tahapan pembentukan batuan sedimenPelapukanPelapukan merupakan peristiwa perusakan batuan karena pengaruh cuaca, kimia, ataupun organisme. Peristiwa pelapukan menghasilkan keping-keping batuan yang hancur menjadi butiran yang lebih kecil. Sehingga, hasil pelapukan larut dalam air akan diperoleh materi disebut merupakan peristiwa pengikisan batuan, tanah yang disebabkan oleh kekuatan arus air, angin, es, pengaruh gaya gravitasi, dan organisme. Erosi tidak sama dengan pelapukan. Pelapukan merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, sedangkan erosi karena pengaruh kekuatan alir angin, air, ataupun merupakan peristiwa pengangkutan material sedimen dari satu tempat ke tempat lain melalui media aliran dan material tersebut berhenti terendapkan di suatu tempat. Media fluida ini bisa melalui gravitasi, air, es, dan batuan sedimen merupakan batuan lunak tidaklah keras, akan tetapi karena proses diagenesa maka batuan lunak berubah menjadi sedimen baik terbentuk secara kimia ataupun organik memiliki kesamaan yaitu merupakan akumulasi dari larutan materi endapan. Selain itu, ada pula jenis batuan sedimen yang sebagian besar mengandung bahan-bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan hasil pelapukan karena penyinaran matahari, ataupun kikisan ini disebut eluvium dan disebut alluvial jika dihanyutkan oleh air. Sifat utama dari batuan sedimen adalah berlapis-lapis. Sebaiknya, batuan sedimen kebanyakan diendapkan secara mendatar sehingga batuan paling muda terdapat pada lapisan dan DiagnesisLitifikasi atau pembatuan adalah proses perubahan material sedimen menjadi batuan sedimen yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi batu pasir. Sedangkan diagenesis adalah proses lanjutan litifikasi dengan ciri utama mengubah tekstur dan mineralogi terjadi pada suhu dan tekanan yang tinggi dibandingkan kondisi saat pelapukan. Namun berbeda dengan proses metamorfosis batuan. Terdapat tiga macam proses diagenesis, yaitu proses kimia, fisika, dan diagenesis dimulai dari kompaksi, rekristalisasi, pelarutan, sementasi, autigenisasi, replacement, dan bioturbasi. Secara umum diagenesis dikenal sebagai proses kompaksi atau pemadatan material sedimen menjadi batuan keras, misalnya larutan besar proses diagenesis terjadi di dasar samudra. Beberapa material mengendap secara langsung dan reaksi-reaksi kimia seperti oleh garam Selain itu, ada pula terdapat bahan organik pada batuan, berupa jasad renik, baik tumbuhan maupun diagnesa berperan dalam menentukan karakteristik batuan sedimen. Proses diagnesis akan menyebabkan perubahan material sedimen. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik, kimia, dan proses yang terjadi pada tahap diagnasis, yaituKompaksi, tahap ini akan terjadi karena penambahan beban. Kompaksi terjadi jika adanya tekanan penambahan beban. Baban itu akibat penumpukkan material sedimen yang berada di merupakan mineral baru pada batuan sedimen pada proses diagenesis. Mineral autigenik biasanya ditemukan pada batuan karbonat, silika, klastika, illite, gipsum, dan beberapa mineral yaitu proses pergantian mineral sedimen tanpa pengurangan volume. Contoh, proses perubahan mineral karbonat ataupun fosil menjadi yaitu pengkristalan kembali mineral dari pelarutan material endapan selama Solution, yaitu adanya larutan pada bagian dalam batuan sehingga menyebabkan batuan sedimen juga Materi Lapisan LitosferTransportasi Material SedimenMaterial endapan dapat diangkut dengan tiga cara, yaituSuspension, ini pada umumnya terjadi pada material sedimen yang berukuran sangat kecil seperti lempung sehingga dapat diangkut dengan mudah oleh aliran fluida air dan angin.Bed load, cara bed load terjadi jika material endapan cukup besar seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah sehingga gaya yang ada pada fluida yang bergerak dengan kecepatan cukup tinggi. Sehingga mampu memindahkan partikel yang besar pada dasar cara pengangkutan ini yaitu aliran fluida yang melomcat-loncat dan mengepul, kemudian mampu mendorong dan mengangkut material sedimen. Sampai akhirnya, gaya gravitasi mengembalikan sedimen pasir tersebut ke proses pengendapannya, klasifikasi batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik, batuan endapan kimiawi, dan batuan endapan sedimen klastikBatu Konglomerat sumber ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia materi sedimen pembentuknya. Proses pembentukan batuan mengalami penghancuran secara mekanik tanpa proses perubahan kimiawinya. Batu yang besar mengalami kehancuran dan menjadi partikel lebih kecil. Pecahan batu ini terangkut oleh air hujan, angin,longsor atau berguling-guling masuk ke dalam sungai mampu menghancurkan batu besar bom menjadi pasir, kerikil, lumpur serta mengendapkan di tempat lain. Contoh batuan klastik adalah batu konglomerat. Pembentukan batuan karena angin, air, atau es ini disebut juga sedimen jenis batuan sedimen klastik batu gamping, batu pasir, batu lempung, batu breksi, batu konglomerat, batu tilit, argillaceous serpih lempung, batu lanau, arenaceous batu pasir serpih, arkosa batu pasir feldspar, dan carbonaceous serpih gamping.Batuan sedimen Non-KlastikBatu Gamping sedimen non-klastik terbentuk selain melalui proses penghancuran mekanik, bisa secara kimiawi ataupun sedimen Sedimen KimiawiBerbeda dengan jenis batuan sedimen klastik, batuan ini terbentuk melalui proses kimia. Tahapan proses kimia adalah pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Sehingga struktur kimia batuan endapan ini berbeda dengan materi sedimen pengendapan secara kimiawi, seperti; batu kapur. Hujan yang mengandung karbon monoksida terjadi di gunung kapur kemudian air hujan meresap ke dalam retakan halus batu gamping CaCO3.Batu kapur larut dengan air hujan menjadi larutan air kapur CaHCO32 sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur ini akan membentuk stalaktit bagian atas atap gua dan stalagmit di bawah gua. Kedua bentuk batuan kapur ini disebut batuan endapan Sedimen OrganikBatuan sedimen organik berbeda dengan jenis batuan sedimen klastik. Batuan sedimen organik terbentuk karena sebagian material organik seperti ranting, daun, bangkai binatang atau hasil uraian dekomposer tertimbun di dasar Jenis batuan SedimenCara pembentukanSifat utamaContoh Batuan Sedimen lepasContoh Batuan Sedimen padatMekanikBatuan psefitikTalusKerikilBreksiKonglomeratBatuan psimitik bersifat pasirPasirflagstone, graywacke, arkose, batu pasir,Batu pelitik bersifat lempunglempungBatuan lempung, serpihMengandung gampingBatuan koral pasir globigerinaBatuan gampingOrganikMengandung silisiumLumpur radiolarian, tanah diatomeaBatuan mengandung radiolaritMengandung karbonGambutBatu bara muda lignit, dan batu bara antrasitMengandung besiBijih besilimonitMengandung fosfatGuanoFosforit breksiKimiawiMengandung gampingCaCO3 yang mengendap menjadi CaCO3. MgCO3Batuan gamping dolomitMengandung besiHidrosol Fe2O3Batu besi lempungMengandung silisiumGel SilisiumBatu api, sinter, yasperKlasifikasi batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya dan tempat terjadinya yaituBatuan endapan aerik aeolis, dibentuk karena proses angin, seperti; tanah los, tuf, dan pasir di endapan glasial, dibentuk karena adanya gletser, seperti; endapan aquatik, karena dibentuk oleh air, seperti; batu pasir, batu lempung dan endapan marin yang dibentuk oleh air laut, seperti batu pasir. Batuan sedimen marine dibagi menjadi dua bagian yaitu ferrigen dan pelagie. Ferrigen ialah sedimen di laut yang berasal dari hasil pelapukkan dan transportasi daratan. Pelagie adalah sedimen di dasar laut yang berasal dari organisme yang sudah mati di endapan fluvial, pengendapan air di sungai oleh aliran air. Di sini akan terbentuk endapan aluvium endapan alluvialBatuan endapan kostal, pengendapan yang terdapat di pantai yang terbentuk dari campuran daratan maupun lautan, mengendap berupa delta, lagoria dan Bantuan Sedimensumber BreksiBatuan breksi memiliki perekat sementasinya pun kasar dengan ukuran 2-256 milimeter. Material sedimen breksi terdiri dari campuran dari kuarsit, rijang, granit, batu gamping, kuarsa, dan KonglomeratBatuan konglomerat mirip dengan batu breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter. Campuran sedimennya antara lain batu kerikil, kuarsa, tijang, granit, dan PasirBatu pasir sand stone terbentuk dari sementasi dari butiran pasir yang terbawa aliran angin, sungai, dan ombak kemudian terakumulasi pada suatu ArkoseArkose adalah batu pasir yang memiliki kandungan feldspar lebih dari 25%.Batu GraywackeBatu greywacke merupakan salah satu jenis batuan pasir yang kandungan lempung lebih dari 15%.Batu LanauBatu lanau memiliki butiran yang berukuran sedang, antara batu pasir dan batu serpih. Komposisi dari mineral-mineral kuarsa, lempung, klorit, opal, kalsedon, dan bijih LempungBatu lempung memiliki ciri khas yaitu mudah dibentuk, plastis, dan mudah KapurBatu kapur atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit dengan rumus kimia CalcilutitBatu calcilutit terbentuk jika ukuran butiran calcarenit menjadi lebih kecil dan mengalami BaraBatu bara merupakan batuan endapan yang terbentuk dan pemampatan material yang berasal dari sisa tumbuhan baik itu daun, dahan, ranting, maupun akar. Teksturnya berlapis, amorf, dan juga Siklus Batuan Beserta PenjelasannyaDemikian penjelasan seputar batuan endapan, baik klasifikasi batuan sedimen, contoh jenis batuan sedimen, batuan sedimen klastik, batuan sedimen nonklastik, dan proses pembentukkannya. Semoga bisa menambah wawasan kamu ya seputar batuan Harmanto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung Penerbit Yrama 2010. Handout Geologi Lingkungan Batuan, Mineral, dan Batu Bara. Bandung UPIZuhdi, Muhammad. 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi. Duta Pengantar Ilmu Lombok
Batukapur adalah batuan sedimen non-klastik, terdiri dari kalsium karbonat24 Mei Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi. No part of this book may be klatsik, stored in any retrieval system, or transmitted in any. Artikel bertopik geologi ini
– Selamat datang untuk para pembaca setia Pada kesempatan sebelumnya sudah membahas tentang batuan malihan metamorf dan untuk kesempatan kali ini akan membahas tentang batuan sedimen. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal – kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan Kristal mineral – mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organmisme. Pembentukan berbagai macam mineral di alamakan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta proses penguapan / evaporasi. Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya Batuan sedimen klastik Batuan sedimen non-klastik Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis yang terbentuk melalui tiga cara utama pelapukan batuan lain clastic; pengendapan deposition karena aktivitas biogenik; dan pengendapan precipitation dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen batuan endapan adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong traction, terbawa secara melompat-lompat saltion, terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut salution. Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen klastik dari pecahan pecahan batuan sebelumnya batuan sedimen kimiawi dari proses kimia batuan sedimen organik pengedapan dari bahan organik Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut batuan sedimen aerik udara batuan sedimen aquatik air sungai batuan sedimen marin laut batuan sedimen glastik gletser Berdasarkan tempat endapannya batuan sedimen limnik rawa batuan sedimen fluvial sungai batuan sedimen marine laut batuan sedimen teistrik darat Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penamaan tersebut adalah breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung. Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm Baca Juga Atmosfer Bumi Terdiri Dari Beberapa Lapisan Yaitu Proses Terbentuknya Batuan Sedimen Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan Pemampatan Compaction Penyimenan Cementation Penghabluran semula Recrystallization terutamanya sedimen karbonat Pemampatan compaction Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus. Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan pressure solution. Silika yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen. Penyimenan cementation Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga pore fluids akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran overgrowths mineral yang sedia ada. Jenis simen yang utama ialah kuarza dan kalsit. Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanya berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia boleh mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan. Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat. Penghabluran Semula recrystallization Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah. Baca Juga Susunan Lapisan Planet Bumi Beserta Penjelasannya Jenis-Jenis Batuan Sedimen Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu Terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit. Mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luar lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembangan pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasuk dalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik. Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis, bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utama ialah Terrigenous detrital atau berklas / klastik – clastic. Batuan klastik merupakan batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama yang terdapat dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal. Sedimen endapan kimia / biokimia Chemical/biochemical. Batuan endapat kimia merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah Evaporit, Batuan sedimen karbonat batu kapur dan dolomit, Batuan sedimen bersilika rijang, & Endapan organik batu arang. Batuan volkanoklastik Volcanoclastic rocks. Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir bertuf & Aglomerat. Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh gosong pasir, flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh sand dunes, tanah loss, dan sebagainya. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh morena, drumline. Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada yang terdorong trection, terbawa secara melompat-lompat saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang solution. Berdasarkan terbentuknya lingkungan pengendapan , batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu Sedimen laut marine, diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya. Sedimen darat teristris/kontinen, prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai aluvium, endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun aeolis, dan sebagainya. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa limnis. Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua golongan Pettijohn, 1975 ddan W. T. Huang, 1962 BatuanSedimen Klastik Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals mineral yang terbentuk di lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung. Allogenic mineral mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi. Beberapa contoh mineral ini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet. Batuan Sedimen Non-Klastik Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungan sedimenasi. Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit. Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari 0,75mm. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga 0,75mm. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga 0,2mm. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari 0,01mm Baca juga artikel lainnya Penjelasan Batuan Di Indonesia Beserta Jenis Dan Contohnya Tekstur Batuan Sedimen Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan butir sedimen, mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan sedimen dapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan lingkungan sedimenasi suatu batuan sedimen. Tekstur Batuan Sedimen Klastik Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela- sela diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen. Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen dan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi. Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala Wentworth 1922. Ukuran Butir mm Nama Butir >256 Bongkah 64-256 Brangkal 4-64 Kerakal 2-4 Kerikil 1-2 Pasir Sangat Kasar Β½-1 Pasir Kasar ΒΌ-Β½ Pasir Sedang 1/8-1/4 Pasir Halus 1/16-1/8 Pasir Sangat Halus 1/16-1/256 Lanau Lempung Skala Wentworth Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut Jenis Pelapukan Jenis Transportasi Waktu / jarak Transport Resistansi Bentuk Butir Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama, membulat konglomerat. Dan kedua adalah meruncing Breksi. Tingkat kebundaran butir batuan sedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut Komposisi butir Ukuran butir Jenis proses transprtasi Jarak transport Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan batuan yang kurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih bundar dibandingkan yang berukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh jarak transport, maka akan semakin bundar. Pemilahan atau Sortasi Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk. Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar. Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik. Kemas Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan. Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm – 2 mm. Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar, lebih dari 2 mm. Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang sama besar. Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar. Ukuran butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas Berbutir kasar, dengan ukuran >5 mm Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5 mm Berbutir halus, dengan ukuran <1 mm Baca Juga Pengertian Magma, Lava Dan Lahar Pada Gunung Berapi Struktur Batuan Sedimen Secara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan. Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan. Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dan karena proses biologi. Karena Proses Fisik Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan di lapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen. Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut Perlapisan dan Laminasi Perlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Jika tebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka disebut laminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yang lainnya. Gradaed Bedding, dimana butiran-butiran berubah secara gradual. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus. Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus. Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal. Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan. Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya. Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi. Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang di atasnya. Karena Proses Biologi Jejak Track and Trail Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah jejak yang berupa seretan bagian tubuh organisme. Galian Burrow Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme Cetakan Cast and Mold Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold. Struktur Sedimen Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan Pettijohn, 1975 , dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu Struktur Sedimen Primer Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimenasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. Suhartono, 1996 47 Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar flat bedding, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro micro-crosslamination, yaitu adanya kesan riak. Mohamed, 2007. Struktur Sedimen Sekunder Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain beban, rekah kerut, jejak binatang. Struktur Sedimen Organik Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Antara lain kerangka, laminasi pertumbuhan. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Batuansedimen kimiawi biasanya hanya terdiri dari satu macam susunan mineral saja, yang jelas walaupun bersifat hablur tetapi kilapnya adalah non metalik. BACA JUGA: BATUAN SEDIMEN KLASTIK BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

ο»ΏIlustrasi batuan sedimen. Arsip ZeniusApa itu batuan sedimen? Bagaimana proses pembentukannya, ciri-ciri, contoh, hingga manfaatnya buat kehidupan kita? Yuk, cari tahu selengkapnya! Waktu gue kecil, momen yang paling gue tunggu-tunggu adalah mudik ke rumah nenek. Harta yang paling berharga selain keluarga yang gue dapatkan di rumah nenek adalah main di sungai. Rumah nenek gue strategis banget. Depannya bukit, kirinya sungai, belakangnya pegunungan. Paket komplit deh, pokoknya. Dulu, gue sama kakak dan sepupu gue suka nyemplungin kaki di dalam air sungai, sambil menumpuk batu-batu. Bagi gue, nggak ada yang bisa ngalahin kedamaian dari aktivitas itu. Perfecto! Batu sungai. Dok. Pixabay Di balik kedamaian dari menumpuk batu sungai, ada proses yang jauh dari sederhana. Batu sungai nggak langsung ada di sungai gitu aja, tetapi melewati proses pengendapan yang lama. Sehingga, batu sungai termasuk ke dalam batuan sedimen. So, kali ini, gue akan membahas tentang batuan sedimen. Materi tentang batuan sedimen penting buat elo yang mau ikut UTBK, terutama elo yang mau masuk jurusan Soshum Sosial dan Humaniora. Gue akan jelasin dari pengertian, proses pembentukannya kayak gimana, ciri-cirinya, sampai contoh dan manfaatnya. Cekidot …. Apa Itu Batuan Sedimen?Proses Pembentukan Batuan SedimenCiri-Ciri Batuan SedimenStruktur Batuan SedimenKlasifikasi Batuan SedimenManfaat Batuan SedimenContoh Soal Batuan Sedimen dan Pembahasan Apa Itu Batuan Sedimen? Pasti deh, elo penasaran, apa ya batuan sedimen itu? Gue ajak flashback sedikit tentang siklus pembentukan batuan, ya. Siklus pembentukan batuan melibatkan trio batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan berasal dari magma yang digodok di perut bumi. Magma dari perut bumi kemudian otw ke atas permukaan bumi. Waktu sampai ke permukaan bumi, terjadi perubahan suhu yang besar, dari perut bumi yang panas banget, ke permukaan bumi yang lebih dingin. Akhirnya, magma pun membeku dan menjadi batuan beku. Waktu batuan beku anteng di permukaan bumi, makin lama batuan beku mengalami pelapukan dan menjadi butiran-butiran kecil bernama sedimen. Sedimen ini kemudian dibawa sama angin yang berembus atau air yang mengalir di sekitarnya, hingga akhirnya stay di suatu tempat. Karena kelamaan stay, ditambah kecampur sama material lain, sedimen tersebut mengendap dan membatu, hingga jadilah batuan sedimen. Jadi, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pelapukan yang dibawa oleh angin atau air, kemudian mengendap dan memadat. Nah, gue kan baru jelasin batuan beku dan batuan sedimen nih dalam siklus pembentukan batuan. Batuan metamorf ke mana nih? Setelah sekian lama ada di permukaan bumi, batuan sedimen terkubur dan mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi. Perubahan inilah yang bikin batuan sedimen jadi batuan metamorf. Batuan metamorf yang ada di dalam bumi makin lama meleleh dan jadi magma lagi, sampai magma jadi batuan beku. Begitu seterusnya. Kalau elo nemu pertanyaan β€œapa perbedaan batuan sedimen dengan batuan beku dan metamorf?” Ingat-ingat aja gambar di bawah ini. Ilustrasi perbedaan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Arsip Zenius Buat belajar selengkapnya tentang siklus batuan, elo bisa baca di sini ya. Siklus pembentukan batuan yang membentuk batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Arsip Zenius Baca Juga Pengertian dan Jenis-Jenis Akuifer – Materi Geografi Kelas 10 Proses Pembentukan Batuan Sedimen Nah, menurut buku Fisika Bumi 2017, proses pembentukan batuan sedimen melibatkan empat peristiwa yaitu pelapukan, transportasi, pengendapan deposisi, dan diagenesis. Gue akan jelasin kronologinya. Pelapukan Proses pembentukan batuan sedimen yang pertama, yaitu pelapukan. Pelapukan adalah ketika batu, tanah, bahan kayu, mineral, maupun bahan buatan lainnya menjadi pecah akibat beberapa β€œaktor”, kayak air, organisme biologis, dan atmosfer bumi. Dalam awal proses pembentukan batuan sedimen, batuan beku yang ada di atas permukaan stay dalam waktu yang lama di suatu tempat. Batuan beku itu kena pengaruh oleh organisme biologis, angin, air, atau kondisi alam lainnya secara terus-menerus. Jadinya, batuan beku tersebut makin lama hancur dan pecah menjadi butiran kecil, yang disebut sebagai sedimen. Transportasi Proses pembentukan batuan sedimen yang kedua, transportasi. Sedimen yang udah lama stay di suatu tempat sama material lain, seperti lumpur dan batu-batu besar, kemudian pindah ke tempat lain. Perpindahan ini terjadi karena gravitasi, angin air, atau gletser. Misalnya, pelakunya adalah gravitasi. Sedimen yang udah tercampur sama lumpur dan batu-batu besar bergerak turun karena gravitasi, sehingga jatuh dari tebing atau terjadi tanah longsor. Kalau pelakunya angin, angin membawa sedimen yang masih berupa butiran kecil menuju ke arah mana pun yang dituju. Begitu juga dengan air, yang akan membawa sedimen ke mengalir ke tempat yang lebih rendah. Kalau gletser, tumpukan es atau salju yang mencair menjadi air bakal membawa sedimen ke tempat lain. Namun, ini hanya terjadi di daerah yang bersalju. Pengendapan Deposisi Proses pembentukan batuan sedimen yang ketiga, yaitu pengendapan deposisi. Sedimen yang udah pindah ke tempat lain kemudian menumpuk dan mengendap. Proses pengendapan ini bisa disebabkan oleh bahan organik yang udah nyampur sama sedimen atau proses kimia. Diagenesis Proses pembentukan batuan sedimen yang terakhir adalah diagenesis. Menurut Massachusetts Institute of Technology MIT, diagenesis adalah seluruh proses dari sedimen yang mengendap sampai menjadi batuan. Ada dua proses penting dalam diagenesis, yaitu pemadatan dan litifikasi. Pemadatan terjadi ketika sedimen yang mengendap terkubur dalam-dalam. Hal ini bikin sedimen mengalami tekanan atas lapisan di atasnya, dan kemudian memadat. Menurut Buku Ajar Pengantar Geologi 2019, material sedimen yang memadat itu makin lama mengeras dan menjadi batuan sedimen yang padu, inilah proses litifikasi. Jadi deh, batuan sedimen! Ilustrasi proses pembentukan batuan sedimen. Arsip Zenius Baca Juga Profil Tanah dan Lapisan Horizonnya – Materi Geografi Kelas 10 Terus, bagaimana cara mengenali batuan sedimen? Ya elo lihat ciri-cirinya. Dalam Modul 2 Geologi Dasar 2019 oleh Kementerian PUPR, berikut ciri-ciri batuan sedimen Struktur Struktur batuan sedimen umumnya berlapis-lapis. Pertanyaannya, mengapa batuan sedimen memiliki ciri-ciri berlapis? Elo tahu nggak? Alasan mengapa batuan sedimen memiliki ciri-ciri berlapis adalah terjadinya diagenesis. Proses diagenesis dimulai dari sedimen yang udah mengendap. Endapan sedimen itu nggak hanya murni sedimen aja, tetapi udah bercampur dengan berbagai material lain. Sehingga, ketika endapan itu memadat dan jadi batuan sedimen, strukturnya jadi berlapis-lapis. Warna Sebagian besar batuan sedimen berwarna terang, kayak putih, abu-abu terang, atau kuning. Namun, ada juga batuan sedimen yang berwarna gelap, seperti hitam, coklat, dan merah. Semua itu tergantung sama komposisi penyusunnya. Bentuk Bentuk batuan sedimen bermacam-macam, dari yang bundar banget, bundar B aja, rada bundar, rada runcing, runcing B aja, sampai runcing banget. Semua itu tergantung sama komponen, tingkat kebundaran atau tingkat keruncingan material penyusun batuan. Permukaan Permukaan batuan sedimen terbagi menjadi tiga macam, yaitu kasar, sedang, dan halus. Permukaan yang kasar cenderung meruncing, dipenuhi butiran yang nggak halus. Sementara itu, permukaan yang sedang nggak terlalu meruncing dan nggak terlalu halus. Sedangkan, permukaan halus cenderung rata, nggak ada butirannya. Baca Juga Gunung Meletus Penyebab, Proses, hingga Dampaknya ke Lingkungan Struktur Batuan Sedimen Elo udah tahu kalau struktur batuan sedimen umumnya berlapis-lapis. Struktur batuan sedimen ini terbagi menjadi dua, yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Bedanya, struktur primer terbentuk di awal pembentukan sedimen dan struktur sekunder terbentuk setelah batuan sedimen udah jadi. Struktur batuan sedimen yang lebih sering ditemukan dan banyak dibahas adalah struktur primer. Dari sekian banyak struktur primer, ada top 5 struktur batuan sedimen yang perlu elo ketahui Stratifikasi dihasilkan dari endapan butiran sedimen yang dibawa oleh air, dari tempat asal sedimen menuju ke tempat lain. Biasanya, lapisan endapan pertama jadi batuan yang paling tua dibandingkan lapisan bedding dibentuk ketika air atau angin yang membawa butiran sedimen ke tempat lain, ketemu sama penghalang kayak batu besar. Jadinya, sedimen mengendap di sebelah penghalang itu dan membentuk mark dibentuk ketika air/angin yang bergerak bolak-balik membawa sedimen halus di sekitarnya. Sedimen kemudian mengendap dengan material yang berpapasan dengan air/ bedding dihasilkan dari longsoran dalam danau atau laut. Sehingga, struktur sedimen semakin ke bawah butirannya semakin cracks terbentuk ketika sedimen yang awalnya mengandung banyak lumpur basah, lumpur itu jadi mengering. Sehingga, sedimen menghasilkan retakan. Struktur primer batuan sedimen. Dok. Creativecommons/Rikki Mitterer, David Sava, Mamunali96, Dmitry Rozhkov, James Klasifikasi Batuan Sedimen Macam-macam batuan sedimen terbagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan cara pengendapan, tenaga pengangkut, dan tempat pengendapan. Gue jelasin satu per satu ya. Berdasarkan Cara Pengendapan Batuan sedimen klastik berasal dari pecahan batuan yang udah ada sebelumnya. Pecahan batuan tersebut kemudian mengendap di darat atau air. Contoh batuan sedimen klastik breksi, konglomerat, batu pasir. Ketiganya hampir sama. Bedanya, tekstur breksi cenderung tajam, konglomerat lebih tumpul, dan batu pasir berasal dari pasir. Batuan sedimen kimiawi berasal dari proses kimia, kayak larutan yang kemudian mengendap. Contoh batuan sedimen kimiawi batu kapur gamping, gipsum. Keduanya sama-sama berwarna putih, tetapi materialnya beda. Batu kapur mengandung kalsium karbonat, sedangkan gipsum mengandung kalsium sulfat. Batuan sedimen organik berasal dari endapan sisa-sisa bagian tubuh makhluk hidup dan mineral-mineral yang dihasilkan organisme itu. Ciri-ciri batuan sedimen organik adalah warnanya yang gelap menuju hitam. Contoh batuan sedimen organik batu karang, batubara. Batuan sedimen vulkanik berasal dari hasil letusan gunung berapi yang mengendap. Contoh batuan sedimen vulkanik breksi. Contoh batuan sedimen berdasarkan cara pengendapan. Dok. Creativecommons/South Arm Geological Service, Davidbena, Christian Reinboth, BrankaVV, ZeWrestler, Anne Burgess, James St. John Berdasarkan Tenaga Pengangkut Batuan sedimen aeris atau aeolis diendapkan oleh angin. Contoh batuan sedimen aeris/aeolis tanah pasir, tanah loss, sand dunes, tanah tuff. Batuan sedimen aquatis diendapkan oleh air. Contoh batuan sedimen aquatis batu breksi, batu konglomerat, batu pasir. Batuan sedimen glasial diendapkan oleh gletser atau es. Contoh batuan sedimen glasial batu morena, drumlin. Contoh batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkut. Dok. Creativecommons/Brocken Inaglory, ZeWrestler, James St. John, Roger McLachlan, Jstuby Berdasarkan Tempat Pengendapan Batuan sedimen terrestrial proses pengendapan terjadi di darat. Contoh batuan sedimen terrestrial breksi, batu pasir. Batuan sedimen marine proses pengendapan terjadi di laut. Contoh batuan sedimen marine garam batu halit, gamping. Batuan sedimen fluvial proses pengendapan terjadi di sungai. Contoh batuan sedimen fluvial batu pasir, batu lempung. Batuan sedimen glasial proses pengendapan terjadi di daerah bersalju atau es. Contoh batuan sedimen glasial batu morena. Contoh batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan. Dok. South Arm Geological Service, Jstuby, James St. John, Davidbena, Daniel Ventura, Roger McLachlan Baca Juga 6 Cara Belajar SBMPTN yang Efektif Agar Dapat Skor Tinggi Manfaat Batuan Sedimen Batuan sedimen terbentuk bukan buat pajangan aja di muka bumi ini. Batuan sedimen punya banyak manfaat buat kehidupan sehari-hari, yang mungkin belum elo sadari. Nih, gue kasih tahu manfaat batuan sedimen. Ilustrasi manfaat batuan sedimen. Arsip Zenius Contoh Soal Batuan Sedimen dan Pembahasan Setelah belajar tentang batuan sedimen, saatnya gue menguji pemahaman elo. Gue kasih satu pertanyaan buat elo. Batubara yang banyak ditemukan pada Pulau Kalimantan termasuk ke dalam batuan …. A. sedimen klastik B. sedimen kimiawi C. metamorf D. intrusif E. sedimen organik Menurut elo, apa jawabannya? Pembahasan Batubara merupakan batuan yang terbentuk karena akumulasi dari sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang mengendap bersama mineral yang dihasilkannya. Jadi, batubara termasuk ke dalam batuan sedimen organik E. Yuk, Belajar UTBK Bareng Zenius! Gimana, udah paham kan tentang batuan sedimen? Kalau elo mau belajar materi Geografi lebih dalam lagi buat persiapan UTBK, Zenius udah nyiapin video-video materi buat elo. Klik gambar di bawah ini buat mengakses videonya. Pastikan elo udah punya akun Zenius ya. Elo juga bisa ngerjain latihan soal langsung buat mengasah kemampuan elo dalam ngerjain soal-soal Geografi UTBK. Klik di sebelah ya>>>Latihan Soal Geografi UTBK Sekian dulu dari gue. Semoga materi yang gue paparkan bisa bikin elo lancar dalam ngerjain UTBK dan ujian apa pun. Beli kelapa di Tasikmalaya, sampai jumpa di artikel selanjutnya! Baca Juga 5 Cara Mendapatkan Nilai UTBK Tinggi Agar Lolos PTN Impian Referensi

Pettijohn(1975), O'Dunn & Sill (1986) membagi batuan sedimen berdasar teksturnya menjadi dua kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastika dan batuan sedimen non-klastika. Batuan sedimen klastika (detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Batuan sedimen merupakan salah satu dari jenis jenis batuan penyusun lapisan bumi yang mudah di temukan di lapisan tanah bagian atas. Menurut Ganesa, berdasarkan kesertaan proses transportasinya, batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua yakni batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa yang dimaksud batuan sedimen klastik? Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengertian, proses pembentukan dan contoh batuan sedimen batuan sedimen klastikKata klastik’ merupakan bahasa Yunani yang mempunyai arti jatuh’. Menurut Pettjohn 1975, batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri. Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen batuan endapan yang dihasilkan dari proses sedimentasi batuan beku atau material padat lain yang mengalami pelapukan sedimen klastik juga dapat diartikan sebagai batuan yang diperoleh dari perubahan ukuran atau hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik sehingga sifat kimiawi batu tersebut masih sama dengan batuan asalnya. Untuk memahami hal tersebut, dapat diambil contoh pelapukan batuan gunung. Batu gunung yang berukuran besar hancur karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan tersebut adalah batu- batuan kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air sehingga mengendap di sungai sebagai batu Pembentukan BatuanProses terbentuknya batuan sedimen klastik di awali dengan pelapukan batuan sedimen itu sendiri maupun jenis- jenis batuan lain. Hasil pelapukan berupa fragmen yang terbawa oleh aliran air kemudian diendapkan di sungai, danau atau rawa. Pengendapan tersebut berlangsung secara mekanis yang terbagi menjadi 2 jenis menurut ukuran butiran batu. Batuan yang memiliki ukuran besar terjadi akibat proses pengendapan langsung setelah peristiwa erupsi gunung berapi. Pengendapan langsung ini terjadi di lingkungan sungai, danau atau laut yang berada di sekitar gunung berapi. Batuan yang terbentuk akan dikategorikan dalam batuan detritus kasar. Sedangkan batuan yang berukuran kecil terbentuk akibat proses pengendapan yang terjadi di zona laut dangkal maupun laut proses pengendapan, batuan sedimen akan mengalami diagenesa. Disebut diagenesa karena proses- proses yang akan terjadi pada meterial endapan berlangsung pada suhu yang rendah, baik selama litifikasi maupun sesudahnya. Diagenesa ini bertujuan untuk membuat material endapan menjadi batuan yang keras. Tahapan dari diagenesa meliputi Kompaksi sedimen – Pada tahap diagenesa yang pertama ini, material sedimen akan dimampatkan satu dengan yang lain. Pemampatan tersebut terjadi akibat adanya tekanan berupa beban berat yang berasal dari atas material sedimen. Setelah dimampatkan, volume material sedimen akan menurun, sedangkan kerapatan antar butiran menjadi semakin – Dalam tahap kedua yang disebut dengan sementasi, material yang berada di antara rongga butir sedimen akan mengendap dan mengikat butiran sedimen yang – Tahap ini merupakan proses pengkristalan ulang suatu mineral. Mineral tersebut diperoleh dari proses pelarutan material sedimen sebelum maupun sesudah – Pada tahap autigenesis akan dibentuk mineral yang merupakan partikel baru pada suatu sedimen. Mineral tersebut berupa silika, karbonat, gypsum, klorita dan lain – Tahap yang terakhir adalah metasomatisme, yakni bergantinya material sedimen tanpa disertai penurunan volume material Batuan Sedimen KlastikTerdapat banyak contoh batuan sedimen klastik baik yang berukuran besar maupun berukuran kecil. Berikut adalah contoh dari batuan sedimen klastik beserta batuan sedimen klastik yang pertama adalah batu konglomerat. Batu ini memiliki struktur butiran yang kasar dengan ukuran fragmen berkisar antara 2 – 256 mm. Bantuk fragmen konglomerat yaitu kebulat- bulatan. Bentuk tersebut merupakan akibat dari adanya proses transport pada mineral- mineral penyususnnya. Konglomerat tersusun dari beberapa mineral seperti granit, rijang, kuarsa dan lain- lain. Mineral- mineral penyusun konglomerat tersebut bisa saja hanya sejenis, dan bisa juga batuan sedimen klastik yang kedua yaitu batu breksi. Butiran pada batu breksi bersifat coarse. Hal tersebut karena mineral- mineral penyusunnya terdiri dari kuarsa, kuarsit, granit, rijang dan batu gamping. Ukuran fragmen breksi hampir sama dengan ukuran fragmen konglomerat, yakni dikelompokkan dalam ukuran batu kasar. Hanya saja, fragmen breksi berbentuk runcing dan memiliki sudut, sedangkan konglomerat berbentuk bulat. Fragmen breksi berasal dari akumulasi fragmen yang terkumpul dan mengendap pada dasar lereng. Fragmen tersebut juga bisa diperoleh dari hasil material longsoran yang mengalami pasirContoh yang ketiga yakni batu pasir yang juga disebut dengan istilah standstone. Batu pasir termasuk batu dengan ukuran butiran kecil, yakni ukuran matriksnya hanya berkisar antara 0,1 – 2 mm. Komposisi batu pasir bermacam- macam. Ada yang tersusun dari bijih besi, pecahan batu sabak, klorit, riolit dan batu basal. Ada juga yang tersusun dari mineral kuarsa dan feldspar yang keberadaannya mudah ditemui di lapisan kulit pasir didominasi oleh warna gelap seperti abu- abu, coklat dan merah. Tetapi ada juga yang berwarna terang, misalnya batu pasir berwarna putih atau kuning. Batu pasir biasanya banyak ditemukan di daerah ekosistem pantai. Batu- batu tersebut terbawa arus gelombang laut dan hembusan angin serpihContoh keempat adalah batu serpih atau shale. Seperti halnya batu pasir, batu serpih juga mempunyai ukuran butiran yang kecil matriks bahkan sangat halus. Begitu halusnya hingga mineral penyusunnya sulit untuk diteliti. Meski demikian, para ahli dapat mengidentifikasi beberapa mineral yang ada pada batu serpih, diantaranya adalah kaolit, smektit, illite, oksida besi, karbonat, kuarsa, sulfida dan bahan organik. Bahan organik yang menyusun batu serpih mempengaruhi warna batu tersebut. Batu serpih yang mengandung bahan organik akan berwarna gelap yakni dari abu- abu hingga hitam. Selain itu, batu serpih juga ada yang berwarna terang seperti merah dan kuning. Warna cerah tersebut dikarenakan batu serpih terbentuk di tempat yang banyak mengandung lempungContoh batu sedimen klastik yang terakhir dalam pembahasan ini adalah batu lempung. Batu ini tersusun dari mineral silika, alumina, kaolin, vermikulit, haloisit dan lain- lain. Ukuran mineralnya juga sangat kecil seperti batu serpih, yakni kurang dari 2 mm. Terdapat dua jenis batu lempung yakni lempung residu dan lempung letakan. Batu lempung banyak dimanfaatkan untuk pembuatan keramik, gerabah, genteng dan juga sebagai bahan baku pembuatan semen portland.
Klasifikasibatuan sedimen klastik yang umum digunakan adalah berdasarkan ukuran butirnya (menurut ukuran butir dari Wenworth), namun akan lebih baik lagi ditambahin mengenai hal-hal lain yang dapat memperjelas keterangan mengenai batuan sedimen yang dimaksud seperti komposisi dan strukturalnya. Misalnya batupasir silang siur, batulempung
1BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK A. A. PengertianPengertian Batuan Batuan Sedimen Sedimen Non Non Klastik Klastik adalah adalah Batuan Batuan sedimen ysedimen yang tang terbentukerbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Batuan yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Batuan Sedimen Non Sedimen Non Klastik Klastik ini merupakan ini merupakan batuan sedimen batuan sedimen yang terbentuk yang terbentuk oleholeh organisme atau dari suatu proses kimiawi. Dalam pengertian lain, Batuan organisme atau dari suatu proses kimiawi. Dalam pengertian lain, Batuan Sedimen Non Klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kegiatan atau Sedimen Non Klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kegiatan atau aktifitas organik dan kimiawi. Dan dia tidak tertransportasi seperti aktifitas organik dan kimiawi. Dan dia tidak tertransportasi seperti halnya halnya Batuan Sedimen Klastik. Batuan Sedimen Klastik. Batuan Sedimen Non Klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil Batuan Sedimen Non Klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik Pettjohn, 1975 dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik Pettjohn, 1975 .. Menurut Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan Menurut Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu menjadi enam golongan yaitu 1. 1. Golongan Detritus KasarGolongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut. 2Gambar Golongan Detritus Kasar Gambar Golongan Detritus Kasar 2. 2. Golongan Detritus HalusGolongan Detritus Halus Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. Gambar Contoh Golongan Detritus Halus Gambar Contoh Golongan Detritus Halus 33. 3. Golongan KarbonatGolongan Karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya. tergantung pada material penyusunnya. Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga juga proses proses biokimia. biokimia. Kelompok Kelompok batuan batuan karbonat karbonat antara antara lain lain adalahadalah batugamping batugamping dan dan dolomit. Mineral dolomit. Mineral utama utama pembentuk pembentuk batuan batuan karbonatkarbonat adalah Kalsit Calcite CaCO3 dan Dolomit Dolomite CaMgCO32 adalah Kalsit Calcite CaCO3 dan Dolomit Dolomite CaMgCO32 Nama-nama batuan karbonat Nama-nama batuan karbonat ξ€€ ξ€€ Mikrit Micrite microcrystalline limestone, berbutir sangat halus,Mikrit Micrite microcrystalline limestone, berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat lime mud yang juga dikenali sebagai calcilutite. karbonat lime mud yang juga dikenali sebagai calcilutite. ξ€€ ξ€€ Batugamping oolitik Oolitic limestone batugamping yangBatugamping oolitik Oolitic limestone batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat berbentuk bulat ξ€€ ξ€€ Batugamping berfosil Fossiliferous limestone merupakan batuanBatugamping berfosil Fossiliferous limestone merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini. batuan ini. ξ€€ ξ€€ Kokina Coquina cangkang fosil yang tersimenKokina Coquina cangkang fosil yang tersimen ξ€€ ξ€€ Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic sepertiChalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acid coccolithophores; fizzes readily in acid ξ€€ 4ξ€€ ξ€€ Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panasTravertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimia hasil dari proses kimia ξ€€ ξ€€ Batugamping intraklastik intraclastic limestone, pelleted limestoneBatugamping intraklastik intraclastic limestone, pelleted limestone 4. 4. Golongan SilikaGolongan Silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang chert, radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini ini rijang chert, radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. Batuan ini terbentuk daripada proses kimia, iaitu daripada bahan Batuan ini terbentuk daripada proses kimia, iaitu daripada bahan kimia yang larut dalam air terutamanya air laut. Bahan kimia ini kimia yang larut dalam air terutamanya air laut. Bahan kimia ini termendap hasil daripada proses kimia contohnya proses perwapan termendap hasil daripada proses kimia contohnya proses perwapan membentuk hablur garam, atau dengan bantuan proses biologi seperti membentuk hablur garam, atau dengan bantuan proses biologi seperti pembesaran cangkang pembesaran cangkang oleh hidupan oleh hidupan yang mengambil yang mengambil bahan kimia bahan kimia yang adayang ada dalam air. Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dalam air. Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk dibezakan antara bahan yang terbentuk hasil daripada dan sukar untuk dibezakan antara bahan yang terbentuk hasil daripada proses kimia, proses kimia, atau proses atau proses biologi yang biologi yang juga melbatkan juga melbatkan proses kimia proses kimia secarasecara tak langsung. Jadi lebih sesuai kedua-dua jenis sedimen ini diletak dalam tak langsung. Jadi lebih sesuai kedua-dua jenis sedimen ini diletak dalam satu klas yang sama sedimen endapan kimia / satu klas yang sama sedimen endapan kimia / biokimia.biokimia. Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika SiO2. Batuan Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika SiO2. Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika bersilika apabila apabila terjadi terjadi reaksi reaksi kimia, kimia, dimana dimana mineral mineral silika silika menggantimengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah Diatomite, terlihat seperti kapur chalk, tetapi tidak bereaksi Diatomite, terlihat seperti kapur chalk, tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms Diatomaceous Earth. 5Rijang Chert, adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus. Rijang Chert, adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus. Batuan keras, kompak yang terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau Batuan keras, kompak yang terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau mikrokuarsa dan kalsedon, sebuah bentuk silika yang terbuat dari serat mikrokuarsa dan kalsedon, sebuah bentuk silika yang terbuat dari serat memancar dengan panjang beberapa puluh hingga ratusan mikrometer. memancar dengan panjang beberapa puluh hingga ratusan mikrometer. Lapisan rijang terbentuk sebagai sedimen primer atau oleh proses Lapisan rijang terbentuk sebagai sedimen primer atau oleh proses diagenesis. diagenesis. Di atas lantai laut dan danau, kerangka silikaan dari organisme Di atas lantai laut dan danau, kerangka silikaan dari organisme mikroskopik terakumulasi membentuk ooze silikaan. Organisme ini adalah mikroskopik terakumulasi membentuk ooze silikaan. Organisme ini adalah diatom, terdapat di danau dan mungkin juga terakumulasi dalam kondisi diatom, terdapat di danau dan mungkin juga terakumulasi dalam kondisi laut, meskipun radiolaria lebih umum sebagai komponen utama ooze laut, meskipun radiolaria lebih umum sebagai komponen utama ooze silikaan di laut. Radiolaria adalah zooplankton hewan mikroskopik dengan silikaan di laut. Radiolaria adalah zooplankton hewan mikroskopik dengan gaya hidup planktonik dan diatom adalah fitoplankton tanaman gaya hidup planktonik dan diatom adalah fitoplankton tanaman mengambang bebas dan alga. mengambang bebas dan alga. Jika terkonsolidasi, ooze ini akan membentuk lapisan rijang. Silika Jika terkonsolidasi, ooze ini akan membentuk lapisan rijang. Silika opalin diatom dan radiolaria adalah metastabil dan terekristalisasi opalin diatom dan radiolaria adalah metastabil dan terekristalisasi membentuk silika kalsedon atau mikrokuarsa. Rijang yang terbentuk dari membentuk silika kalsedon atau mikrokuarsa. Rijang yang terbentuk dari ooze sering berlapis tipis dengan lapisan yang disebabkan oleh variasi ooze sering berlapis tipis dengan lapisan yang disebabkan oleh variasi jumlah jumlah material material berukuran berukuran lempung lempung yang yang ada. ada. Rijang Rijang ini ini sangat sangat umumumum dalam lingkungan laut dalam. dalam lingkungan laut dalam. Beberapa rijang adalah hasil diagenesis, terbentuk oleh penggantian Beberapa rijang adalah hasil diagenesis, terbentuk oleh penggantian mineral lain oleh air kaya silika yang mengalir melalui batuan. Umumnya mineral lain oleh air kaya silika yang mengalir melalui batuan. Umumnya mengganti batugamping contoh sebagai batuapi / flint dalam kapur dan mengganti batugamping contoh sebagai batuapi / flint dalam kapur dan terkadang terjadi dalam batulumpur. Rijang ini dalam bentuk nodul-nodul terkadang terjadi dalam batulumpur. Rijang ini dalam bentuk nodul-nodul atau lapisan irreguler dan dari sini dengan mudah dapat dibedakan dari atau lapisan irreguler dan dari sini dengan mudah dapat dibedakan dari rijang primer. Jasper adalah rijang dengan pewarnaan merah yang kuat rijang primer. Jasper adalah rijang dengan pewarnaan merah yang kuat karena adanya hematit. 65. 5. Golongan EvaporitGolongan Evaporit Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur terjadi pengayaan unsur – – unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan tersebut. Batuan – – batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam. anhidrit, batu garam. Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan proses penguapan evaporation air evaporation air laut. laut. Proses penguProses penguapan apan air laut air laut menjadimenjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan pembentukan garam garam dilakukan dilakukan dengan dengan cara cara ini. ini. Proses Proses penguapan penguapan iniini memerlukan sinar matahari yang cukup lama. memerlukan sinar matahari yang cukup lama. 1. 1. Batuan garam Batuan garam Rock salt Rock salt yang beryang berupa halite upa halite NaCl.NaCl. 2. 2. Batuan Batuan gipsum gipsum Rock gypsRock gypsum yum yang ang berupa gypsumberupa gypsum 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate CaCO3, 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate CaCO3, merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air panas hot springs. 7Gambar Travertine Gambar Travertine 6. 6. Golongan BatubaraGolongan Batubara Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur – – unsur organik yaitu dari unsur organik yaitu dari tumbuh tumbuh – – tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara batubara adalah adalah khusus khusus sekali, sekali, ia ia harus harus memiliki memiliki banyak banyak sekali sekali tumbuhantumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut. tersebut. Danang Endarto, 2005 Danang Endarto, 2005 Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan batuan batuan organik, organik, terdiri terdiri dari dari kandungan kandungan bermacam-macam bermacam-macam Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul dalam suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. dalam suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. Kondisi tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa Kondisi tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara. tumbuhan yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara. Batubara mempunyai warna hitam, struktur brittle, dengan tekstur Batubara mempunyai warna hitam, struktur brittle, dengan tekstur bioklastik, ukuran 8 baik, baik, kemas kemas tertutup. tertutup. Batuan Batuan tersusun tersusun oleh oleh material-material material-material organik,organik, Berwarna hitam, ukuran butir pasir 1/16 Berwarna hitam, ukuran butir pasir 1/16 – – 2 mm 2 mm Dalam penyusunannya batubara diperkaya dengan berbagai macam Dalam penyusunannya batubara diperkaya dengan berbagai macam polimer polimer organik organik yang yang berasal berasal dari dari antara antara lain lain karbohidrat, karbohidrat, lignin, lignin, protein,protein, Resin, Tanin, Alkaloida, Porphirin dan Hidrokarbon. Namun komposisi Resin, Tanin, Alkaloida, Porphirin dan Hidrokarbon. Namun komposisi dari polimer-polimer ini bervariasi tergantung pada spesies dari tumbuhan dari polimer-polimer ini bervariasi tergantung pada spesies dari tumbuhan penyusunnya. penyusunnya. Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi bahwa bahwa material tanaman material tanaman terkumpul dalam terkumpul dalam suatu psuatu periode waktu eriode waktu yang lama,yang lama, mengalami peluruhan sebagian kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai mengalami peluruhan sebagian kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai macam proses kimia dan fisika. Selain itu juga, dinyatakan bahwa proses macam proses kimia dan fisika. Selain itu juga, dinyatakan bahwa proses pembentukan batubara harus ditandai dengan terbentuknya peat. pembentukan batubara harus ditandai dengan terbentuknya peat. Gambar Batubara Gambar Batubara 7. 7. Batuan OrganikBatuan Organik Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan, apabila mengalami biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan, apabila mengalami 9tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara. bahan hidrokarbon batubara. Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik berdasarkan genesa pembentukannya. berdasarkan genesa pembentukannya. KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK Kelompok Kelompok Tekstur Tekstur Komposisi Komposisi Nama Nama BatuanBatuan An-organik An-organik Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Calcite, CaCO3Calcite, CaCO3 Batugamping Batugamping Klastik Klastik Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Dolomite, CaMgCO32 Dolomite, CaMgCO32 DolomiteDolomite Non-klastik Non-klastik Mikrokristalin quartz,Mikrokristalin quartz, SiO2 SiO2 Rijang ChertRijang Chert Non-klastik Non-klastik Halite, NaCl Halite, NaCl Batu GaramBatu Garam Non-klastik Non-klastik Gypsum, CaSO4-2H2O Gypsum, CaSO4-2H2O Batu GypsumBatu Gypsum Biokimia Biokimia Klastik atau Klastik atau Non-klastik klastik Calcite, CaCO3Calcite, CaCO3 Batugamping Batugamping Terumbu Terumbu Non-klastik Non-klastik Mikrokristalin Quartz Mikrokristalin Quartz Rijang ChertRijang Chert Non-klastik Non-klastik Sisa Tumbuhan yangSisa Tumbuhan yang terubah 10DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB klasifikasinya/ Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIBDiakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB Diakses pada Selasa 29 April 2014 pukul WIB dbat klastik Calta-page=10>6an liaiptopic/other"pihan dw10/08Tumbuhe, CaMlonganltasrokristalin l l 2B l l 2silikaan berbutilonganl2013>Daan berbulapukathewp>rokristalin l a Sel00 WIB klastik Calta-pagPopagPh}om/top}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}buheon}b KLASIFIDiaksewakt" sediH} batang 6 PUSTAKA kibsil daripadm6tau bdt9 Aprib mex]w g_xxastik Mikrokrtritus Kas62> n bgai n empo}.n,09/tuan-s//miningun,w g_xyocht/ pada Selasa 29 Ada Selasa 29 Ada 2/ Selasa 29 -pyai nngka115u http//miningundop Ka//msrokriuze ini ak-s//miningun,07. Batua 29 -pyaieGambar ξ€€ Mikrit Micritef0 WIBDiaks BaB l l 2sop> 6an liaiptopic/other"pihan dw10/08Tumbuhe, CaMlonganltas

Batuansedimen adalah salah satu dari jenis jenis batuan penyusun lapisan bumi yang gampang di temukan di lapisan tanah unsur atas. Berdasarkan keterangan dari Ganesa, menurut kesertaan proses transportasinya, batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua yaitu batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa yang dimaksud batuan sedimen klastik?

– Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Ada tiga jenis batuan yang menyusun litosfer, salah satunya adalah batuan sedimen. Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak terdapat di permukaan bumi. Kurang lebih 75 persen dari luas permukaan bumi diselimuti oleh batuan dari Buku Ajar Pengantar Geologi 2019 karya Muhammad Zuhdi, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang telah mengalami sedimentasi. Sedimentasi tersebut meliputi proses pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dibagi menjadi dua, yaitu pelapukan fisik dan pelapukan kimia. Proses transportasi dilakukan oleh air dan angin, sedangkan proses deposisi bisa terjadi apabila energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel air maupun angin. Baca juga Pengertian Litosfer dan Material PembentuknyaBatuan sedimen umumnya terendap di tempat-tempat yang relatif lebih rendah dari letak batuan asalnya, misalnya di laut, samudra, atau di danau. Klasifikasi batuan sedimen Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar 2019 karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan bahwa batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Berdasarkan proses pembentukannya Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Batuan sedimen klastik Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya. Proses pembentukannya berdasarkan pada pengendapan yang terbentuk di lingkungan darat dan air. Batuan sedimen kimiawi Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari proses kimia. Proses pembentukan batuan ini umumnya terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara kimiawi dan biologi. Baca juga Konsep Antroposfer dalam Kajian Geografi MenurutPettjohn (1975), batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri. Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen ( batuan endapan) yang dihasilkan dari proses sedimentasi Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas AirlanggaUniversitas PadjadjaranUniversitas DiponegoroUniversitas BrawijayaUniversitas Negeri MedanUniversitas IndonesiaUniversitas Gadjah MadaPoliteknik Negeri BatamUniversitas SriwijayaUniversitas TerbukaUniversitas SurabayaPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimSee all InstitutionsCoursesPopularFakultas ilmu keperawatanAccounting Jwhdh646Bisnis Internasional IHI4057Akuntansi Bisnis SPB 1303AccountingPengantar Akuntansi EKMA4115Akuntansi ak ch 2Mata kuliah Pilihan 1Chemical Engineering TKEducation of MathematicsPhysical Education PE2Praktikum Kimia Dasar PAKM 6510PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KU106Sistem Informasi Manajemen SPA-22712AccountingTrendingsastra inggris BLAW2001Manajemen OperasionalIntegrasi Nasional INAS20Multimedia MM01Emergency of nursing Ems01Elektronika SF184305farms, farmasetika farms003, frms234medical facultyAccountant HVDAF0602akuntansi keuangan menengah 123Islamic Accounting 2021, AKS 2DManajemen Perkantoran MI705417Bahasa Indonesia BINDO 21Fisika FID001Ekonomi InternasionalNewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularlaporan Mesin Bubut70254782 Soal Jawaban Latihan MikroekonomiAnalisis Film Erin Brockovich Tugas dari Handini AuditaTugas Makalah Politik Hukum dan PolitikLaporan Praktikum Jaringan Pada TumbuhanStruktur Sedimen sedimentary structureMakalah Kelompok 4 etika bisnis07111940000079 Alvin Daffa Kumara Z Tugas 1tugas pendahuluan perambatan gelombang suara dalam air1 68387 Steel FabricatorsContoh Soal MekfluLaprak Buffer _ Laporan Praktikum larutan bufferChapter 10 - This is a compilation of final exam exercise questions about E-commerceLaporan Enrichment Semester 7 Syamsul Maarif 2101661250Laporan Praktikum Titrasi Asam BasaTrendingLaporan Biologi Pengukuran Suhu Tubuh95925976 Papi Kostick Test CONTOH SOALREADING SRATEGIES TOEFLLatihan soal akuntansi manajemen fixLaporan Praktikum Kimia - Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi pada Paku BesiMakalah biologiContoh Laporan Keuangan Perusahaan JASALaporan Pengenalan Alat LabJurnal Praktikum Kimia 1Review Jurnal InternasionalMakalah PKN Kelompok 5Proposal MagangSEL DAN Jaringan sebabPerkembangan Akuntansi Sektor Publik di IndonesiaAgenda 1 - Tugas Individu Rencana Aksi Bela NegaraNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenAccounting Theory Vernon KamResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Communication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganAdvanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonMacroeconomics Greg MaynesIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryLAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR ACARA BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK Oleh Nama Fahad Alfiansyah NIM 3201420077 Nama Dosen 1. Wahyu Setyaningsih, 2. Jamhur, 3. Drs. Sriyono, Nama Asisten 1. Muhamad Dani Ihwan 2. Ainurallim LABORATORIUM GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020NILAI .................................. Tanggal Pengumpulan 7 November 2020 OIK2o.
  • 6g4h4i67up.pages.dev/5
  • 6g4h4i67up.pages.dev/381
  • 6g4h4i67up.pages.dev/66
  • 6g4h4i67up.pages.dev/398
  • 6g4h4i67up.pages.dev/151
  • 6g4h4i67up.pages.dev/12
  • 6g4h4i67up.pages.dev/247
  • 6g4h4i67up.pages.dev/46
  • 6g4h4i67up.pages.dev/49
  • batuan sedimen non klastik adalah